“Menurut Peter M Hass, seorang Profesor Ilmu Politik berkebangsaan Amerika dalam bukunya ‘Introduction: Epistemic Communities and International Policy Coordination’ terbitan 1992 menyatakan, bahwa Perguruan tinggi merupakan sebuah pihak yang memiliki pengaruh yang cukup besar dalam penentuan kebijakan,” ulas Ganefri.
Jikalau, masuk dalam kajian kebijakan publik, maka perguruan tinggi dapat dimasukan ke dalam epistemic community.
“Perguruan tinggi memiliki para profesional yang memiliki kajian dalam menyelesaikan sebuah permasalahan, dan hal tersebut dibutuhkan oleh para pembuat kebijakan,” katanya.
Menyadari posisi ini, UNP pada tahun 2023 yang lalu telah memberikan dana penelitian kepada dosen, dengan anggaran dari PNBP sebanyak Rp19.658.750.000 miliar untuk 509 judul penelitian dan juga melalui anggaran DRTPM Rp7,8 miliar untuk 75 judul penelitian, yang sebagian besar dilakukan di Sumbar.
Selain itu, katanya, akademisi UNP terlibat dalam memberikan solusi terhadap masalah pembangunan di daerah melalui riset kolaborasi dengan pihak Bappeda dan Balitbangda di seluruh Kabupaten-Kota di Sumbar.
Dalam Dharma Pengabdian Masyarakat: Visi penyelenggaraan pengabdian kepada masyarakat, bertitik tolak dengan terus memperhatikan kebutuhan pengembangan dan diseminasi teknologi dan ilmu pengetahuan di tengah-tengah masyarakat.
“Untuk itu, UNP melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) telah membiayai sebanyak 291 program Pengabdian Masyarakat dengan dana DRTPM sebesar 6,5 Milyar untuk diimplementasikan di 19 Kabupaten-Kota di Sumbar tahun 2023 yang lalu,” katanya.
Di samping itu UNP juga mengirimkan 3.885 orang mahasiswa, untuk mengikuti porgram Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diterjukan pada 490 nagari atau desa, di seluruh kabupaten-kota di Sumbar.
Hal ini juga sejalan dengan Praktek Lapangan Kependidikan (PLK), MBKM atau program asistensi mengajar yang juga terus digulirkan secara kontinu. Program tersebut didukung oleh program kerja sama.
Data dari Direktorat Perencanaan dan Kerja sama (DPKS UNP) sampai Maret 2024 ini, terdapat 410 dokumen kerja sama, yang telah dan akan terus dijalin oleh UNP dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI), Pemerintah Daerah, Sekolah, Perguruan Tinggi dan Organisasi non-Pemerintah di Sumbar.
“Selain itu, UNP terus bertransformasi dan mengembangkan diri untuk menjawab tantangan perubahan global sehingga di masa depan akan lahir anak bangsa, para putra-putri unggulan yang mampu memajukan Indonesia,” kata Ganefri.
Untuk tetap menjaga kualitas dan berperan penting dalam menciptakan generasi emas dari Sumbar, UNP telah mengambil langkah-langkah strategis.
Salah satunya adalah dengan menghadirkan penyelenggaraan pendidikan berkelas dunia, memastikan bahwa kurikulum dan metode pengajaran selalu mengikuti perkembangan terkini dalam dunia pendidikan dan industri.
“Selain itu, kami juga aktif berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk industri, pemerintah, dan lembaga pendidikan lainnya baik dalam maupun luar negeri, untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang maju, berkualitas, dan menjaga peradaban,” tuturnya.
Dengan cara ini, UNP tidak hanya menjadi lembaga pendidikan terkemuka di Sumbar, tetapi juga menjadi motor penggerak bagi pembangunan SDM yang berdaya saing dan berkontribusi besar pada pencapaian Indonesia Emas 2045 mendatang. (rdr)