2.329 Mahasiswa UNP Resmi jadi Wisudawan-Wisudawati di Bulan Suci Ramadan 1445 Hijriah

UNP memegang peran yang sangat penting dalam mengembangkan SDM untuk menyambut Indonesia Emas 2045, terutama di Sumatera Barat (Sumbar) yang merupakan salah satu lumbung pemikir dan cendekiawan nasional.

Universitas Negeri Padang (UNP) melaksanakan wisuda ke-134 selama dua hari, yakni pada Sabtu dan Minggu (30-31/3/2024). Jumlah wisudawan dan wisudawati yang sah menyandang gelar sarjana berjumlah sebanyak 2.329 orang lulusan. (Foto: Dok. Humas UNP)

Universitas Negeri Padang (UNP) melaksanakan wisuda ke-134 selama dua hari, yakni pada Sabtu dan Minggu (30-31/3/2024). Jumlah wisudawan dan wisudawati yang sah menyandang gelar sarjana berjumlah sebanyak 2.329 orang lulusan. (Foto: Dok. Humas UNP)

PADANG, RADARSUMBAR.COMUniversitas Negeri Padang (UNP) melaksanakan wisuda ke-134 selama dua hari, yakni pada Sabtu dan Minggu (30-31/3/2024).

Jumlah wisudawan dan wisudawati yang sah menyandang gelar sarjana berjumlah sebanyak 2.329 orang lulusan.

Rincinya, sebanyak 1.164 orang hari pertama dan 1.165 orang pada wisuda hari kedua yang digelar di Auditorium UNP Kampus Air Tawar Padang dan juga bertepatan dengan bulan suci Ramadan 1445 Hijriah.

Pada kesempatan tersebut, Rektor UNP Prof Ganefri juga menyerahkan empat Surat Keputusan (SK) Program Studi (Prodi) baru di UNP, yakni Prodi S1 Kedokteran Hewan dan Profesi Dokter Hewan, S1 Pendidikan Vokasional Seni Kuliner, serta S1 Pendidikan Vokasional Desain Fashion.

UNP memegang peran yang sangat penting dalam mengembangkan SDM untuk menyambut Indonesia Emas 2045, terutama di Sumatera Barat (Sumbar) yang merupakan salah satu lumbung pemikir dan cendekiawan nasional,” kata Ganefri.

Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik, (BPS) Sumbar (2024), Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sumbar tahun 2023 mencapai 75,64 atau meningkat 0,48 poin (0,64 persen) dibandingkan tahun sebelumnya (75,16).

Dengan pencapaian yang dinamis dalam bidang pendidikan seperti angka melek huruf yang mencapai 99.71 persen pada tahun 2023, Angka Putus Sekolah yang rendah hanya sebesar 1.78 persen pada tahun 2022, dan Angka Partisipasi Sekolah yang tinggi mencapai 84.33 persen hal ini mengindikasikan adanya potensi SDM yang unggul.

“UNP telah membuktikan kemampuannya untuk menghasilkan lulusan berkualitas, siap kerja, dan memberikan dampak positif pada masyarakat Sumbar,” katanya.

Di antara peran UNP adalah dengan aktif mengemban dan mengimplementasikan Tridharma Perguruan Tinggi, khususnya untuk pembangunan SDM.

“Dalam Dharma Pendidikan, perjalanan panjang sebagai Perguruan Tinggi Tertua di Sumatera, dalam rentang usia menuju usia 70 tahun, UNP tetap berkomitmen dalam menjalankan misi pembangunan SDM melalui medium pendidikan Tinggi,” kata Ganefri.

Sejak berdirinya di tahun 1954, katanya, UNP telah terlibat penuh dalam mendidik dan menghasilkan ratusan ribu lulusan baik dari jenjang diploma, sarjana, profesi, magister, dan doktor. Mereka telah bekerja dalam segala sektor baik formal maupun informal.

“Dalam bidang akademik, berdasarkan data di bulan Maret Tahun 2024, UNP memiliki sebanyak 50.650 mahasiswa, dan sebanyak 37.310 orang berasal dari Sumatera Barat, sisanya berasal dari 27 provinsi di Indonesia. Artinya mahasiswa UNP tetap didominasi oleh putra-putri Sumbar,” katanya.

Seluruh mahasiswa tersebut, katanya, mengikuti kuliah di 10 Fakultas dan 2 Sekolah, serta 134 program studi dari semua jenjang pendidikan tinggi. Selain itu, juga terdapat 1.427 dosen dan 752 Tenaga Kependidikan di lingkungan UNP.

Proses perkuliahan di UNP digelar pada lima kampus di Kota Padang, dan tiga kampus cabang, yakni di Kota Bukittinggi, Kota Pariaman dan Kabupaten Sijunjung.

“Selanjutnya UNP terus mengembangkan sayap dengan membuka kampus Program Studi Di Luar Kampus Utama (PSDKU) di Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Sawahlunto, Kota Payakumbuh, dan berdasarkan permintaan masyarakat dan dukungan pemerintah daerah (Pemda), direncanakan akan segera dibuka Kampus PSDKU di Kabupaten Kepulauan Mentawai,” katanya.

Dalam Dharma Penelitian, perguruan tinggi diharapkan melakukan ‘finding solution‘ temuan-temuan baru ilmu pengetahuan dan inovasi teknologi.

“Menurut Peter M Hass, seorang Profesor Ilmu Politik berkebangsaan Amerika dalam bukunya ‘Introduction: Epistemic Communities and International Policy Coordination’ terbitan 1992 menyatakan, bahwa Perguruan tinggi merupakan sebuah pihak yang memiliki pengaruh yang cukup besar dalam penentuan kebijakan,” ulas Ganefri.

Jikalau, masuk dalam kajian kebijakan publik, maka perguruan tinggi dapat dimasukan ke dalam epistemic community.

“Perguruan tinggi memiliki para profesional yang memiliki kajian dalam menyelesaikan sebuah permasalahan, dan hal tersebut dibutuhkan oleh para pembuat kebijakan,” katanya.

Menyadari posisi ini, UNP pada tahun 2023 yang lalu telah memberikan dana penelitian kepada dosen, dengan anggaran dari PNBP sebanyak Rp19.658.750.000 miliar untuk 509 judul penelitian dan juga melalui anggaran DRTPM Rp7,8 miliar untuk 75 judul penelitian, yang sebagian besar dilakukan di Sumbar.

Selain itu, katanya, akademisi UNP terlibat dalam memberikan solusi terhadap masalah pembangunan di daerah melalui riset kolaborasi dengan pihak Bappeda dan Balitbangda di seluruh Kabupaten-Kota di Sumbar.

Dalam Dharma Pengabdian Masyarakat: Visi penyelenggaraan pengabdian kepada masyarakat, bertitik tolak dengan terus memperhatikan kebutuhan pengembangan dan diseminasi teknologi dan ilmu pengetahuan di tengah-tengah masyarakat.

“Untuk itu, UNP melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) telah membiayai sebanyak 291 program Pengabdian Masyarakat dengan dana DRTPM sebesar 6,5 Milyar untuk diimplementasikan di 19 Kabupaten-Kota di Sumbar tahun 2023 yang lalu,” katanya.

Di samping itu UNP juga mengirimkan 3.885 orang mahasiswa, untuk mengikuti porgram Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diterjukan pada 490 nagari atau desa, di seluruh kabupaten-kota di Sumbar.

Hal ini juga sejalan dengan Praktek Lapangan Kependidikan (PLK), MBKM atau program asistensi mengajar yang juga terus digulirkan secara kontinu. Program tersebut didukung oleh program kerja sama.

Data dari Direktorat Perencanaan dan Kerja sama (DPKS UNP) sampai Maret 2024 ini, terdapat 410 dokumen kerja sama, yang telah dan akan terus dijalin oleh UNP dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI), Pemerintah Daerah, Sekolah, Perguruan Tinggi dan Organisasi non-Pemerintah di Sumbar.

“Selain itu, UNP terus bertransformasi dan mengembangkan diri untuk menjawab tantangan perubahan global sehingga di masa depan akan lahir anak bangsa, para putra-putri unggulan yang mampu memajukan Indonesia,” kata Ganefri.

Untuk tetap menjaga kualitas dan berperan penting dalam menciptakan generasi emas dari Sumbar, UNP telah mengambil langkah-langkah strategis.

Salah satunya adalah dengan menghadirkan penyelenggaraan pendidikan berkelas dunia, memastikan bahwa kurikulum dan metode pengajaran selalu mengikuti perkembangan terkini dalam dunia pendidikan dan industri.

“Selain itu, kami juga aktif berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk industri, pemerintah, dan lembaga pendidikan lainnya baik dalam maupun luar negeri, untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang maju, berkualitas, dan menjaga peradaban,” tuturnya.

Dengan cara ini, UNP tidak hanya menjadi lembaga pendidikan terkemuka di Sumbar, tetapi juga menjadi motor penggerak bagi pembangunan SDM yang berdaya saing dan berkontribusi besar pada pencapaian Indonesia Emas 2045 mendatang. (rdr)

Exit mobile version