PADANG, RADARSUMBAR.COM – Rektor Universitas Negeri Padang (UNP), Krismadinata meminta agar seluruh sivitas akademika di kampus tersebut menjauhi gaya hidup hedon.
Hal tersebut ia sampaikan dalam kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun akademik 2024/2025 di Auditorium UNP.
“Seharusnya pendidikan membuat mereka naik menuju kesejahteraan, namun aktivitas tersebut malah memiskinkan mereka,” katanya, Senin (12/8/2024) siang.
Sejumlah aktivitas merugikan mahasiswa, katanya, seperti judi online dan investasi bodong hingga pinjaman online (pinjol).
“Kalau kita perhatikan, persoalan judi online sudah menjadi isu nasional, membuat masyarakat kita tambah miskin, termasuk di kalangan mahasiswa,” katanya.
Mahasiswa, katanya, harus paham dengan hakikatnya bahwa tujuan mereka datang ke kampus adalah untuk menempuh pendidikan dan menggali ilmu.
“Hakekat datang ke sini adalah untuk belajar, bukan untuk mencapai kekayaan, karena kekayaan yang didapat secara instan itu efeknya kan berdampak buruk kepada semuanya. Karena hanya ingin bergaya hidup mewah, maka dia investasi, misalnya investasi yang diajak oleh Multi Level Marketing (MLM),” katanya.
Agar bisa investasi di MLM, kata Krismadinata, tidak jarang mahasiswa yang meminjam uang dan terlibat dengan pinjol.
“Akibatnya laptopnya terjual, tak jadi kuliah, sehingga ini sudah menjadi isu nasional. Sudah dibekali orang tuanya kendaraan, sudah dibekali laptop, akibatnya terkadang mereka jual atau gadaikan, akibatnya kuliahnya tak selesai, itu kami hindarkan,” katanya.
Lalu, apa langkah dari UNP untuk mencegah hal tersebut?
Pertama, kata Krismadinata, mahasiswa harus fokus dengan aktivitas perkuliahan dan tujuan mereka datang. “Apa tujuan mereka datang ke sini? Itu yang penting,” katanya.
Kemudian, katanya, UNP juga berencana akan mengadakan suatu forum atau seminar dengan topik bertemakan literasi keuangan.
“Mereka diarahkan bagaimana berbisnis yang baik, apakah di bursa saham yang legal atau apa. Jadi keinginan itu juga kami salurkan dengan memberikan materi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bursa-bursa saham. Jadi mereka kami arahkan jangan terlibat ke hal buruk itu tadi,” katanya.
Selain itu, pihaknya juga memberikan materi terkait perundungan, kekerasan-kekerasan agar mahasiswa tidak gagal fokus.
“Itu yang ingin kami garis bawahi, datang ke sini sebagai apa, tujuannya apa, jangan tergoda hal-hal tersebut. Jadi, kami menanamkan kepada mereka agar tidak berjiwa hedon untuk mengejar kekayaan. Itu aja sih,” katanya.
Terkait dengan kekerasan atau pelecehan seksual di lingkungan kampus, UNP katanya berpatokan regulasi dari pemerintah dan memberikan edukasi serta kegiatan positif.
“Mereka ini kan masih muda, libidonya, energinya masih besar, nah ini harus disalurkan ke aktivitas yang kami sebut tadi, jangan duduk-duduk saja. Kami punya fasilitas olahraga, kolam renang, sehingga energi mereka itu bisa disalurkan ke hal yang lebih baik, jangan sampai energi mereka itu disalurkan ke hal negatif, sehingga tidak terjadi hal yang tak diinginkan tadi,” tuturnya. (rdr)