PADANG, RADARSUMBAR.COM – Universitas Andalas (Unand) kembali menambah daftar guru besar mereka dengan mengukuhkan empat Guru Besar Tetap yang berasal dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) serta Fakultas Kedokteran (FK).
Pengukuhan tersebut dipimpin langsung Rektor Unand, Dr H Efa Yonnedi di Gedung Convention Hall Kampus Limau Manis, Sabtu (24/8/2024) pagi hingga siang.
Empat guru besar yang dikukuhkan tersebut, yakni Prof Nuzulia Irawati sebagai Profesor dalam Bidang Ilmu Biomedik Kedokteran pada Fakultas Kedokteran.
Kemudian, Prof Arni Amir sebagai Profesor dalam Bidang Ilmu Biologi pada Fakultas Kedokteran,
Selanjutnya, Prof Adni Nazra, sebagai Profesor dalam Bidang Ilmu Matematika Fuzzy pada Fakultas MIPA.
Terakhir, Prof Ferra Yanuar sebagai Profesor dalam Bidang Ilmu Analisis Regenerasi Statistika dan Teori Peluang pada Fakultas MIPA.
“Saya berharap, dengan pengukuhan guru besar hari ini menjadi inspirasi bagi para Akademisi lain di lingkungan Unand ini untuk segera menjadi guru besar. Dengan banyaknya Lektor Kepala yang kami miliki, artinya Unand punya potensi untuk menambah guru besar dalam jumlah yang cukup besar. Tentunya, dengan kemauan yang keras, mereka pasti juga mampu mencapai jabatan guru besar ini,” kata H Efa Yonnedi.
Pria yang baru-baru ini mendapatkan undangan melaksanakan ibadah haji dari Arab Saudi itu mengungkapkan, saat ini Unand sudah memiliki sebanyak 178 Guru Besar yang sudah mengisi sejumlah Program Studi (Prodi).
“Namun dari 178 Guru Besar yang ada itu masih dirasa kurang dan belum ideal, karena ada beberapa Fakultas yang masih belum ada guru besarnya, dan ini tentu akan kami dorong terus,” katanya.
Menjadi guru besar, kata pria dengan latar belakang Ekonom itu, bukan saja capaian pribadi sebagai seorang dosen, namun juga menjadi capaian Universitas yang sangat penting.
“Dengan dikukuhkannya empat guru besar baru pada hari ini, Unand memiliki tambahan Sumber Daya Manusia (SDM) yang secara kapasitas sudah sangat teruji keilmuannya,” katanya.
Selain itu, sambungnya, membuat keberadaan Unand semakin diakui oleh masyarakat dan dunia.
“Pasalnya, jabatan guru besar menunjukkan pengakuan akan kompetensi di bidang akademik. Dengan demikian, semakin banyak guru besar yang dikukuhkan menunjukkan bahwa semakin banyak pakar yang dimiliki Unand,” katanya.
Pencapaian ini, kata Efa, akan berdampak pada penilaian terhadap Unand yang semakin baik dan ini akan semakin meningkatkan kualitas semua lini sebagai salah satu dari jajaran kampus terbaik di Indonesia.
“Saya dan Unand berharap setelah pengukuhan guru besar ini, kontribusi Bapak dan Ibu kepada Unand akan semakin besar,” katanya.
Setelah memperoleh jabatan tertinggi di bidang akademik ini, Rektor Unand berpesan agar semangat menulis, mengajar, mengabdi, dan meneliti tidak kendur, tapi justru harus ditingkatkan untuk memberi kemaslahatan umat yang lebih besar.
“Gelar guru besar yang disandang bukanlah sekadar sebuah penghargaan, melainkan amanah dan tanggung jawab yang amat mulia. Sebab, akan menjadi teladan bagi para dosen dan mahasiswa serta sumber inspirasi bagi generasi penerus bangsa,” katanya.
Dengan penuh dedikasi dan kerendahan hati, para guru besar adalah penjaga marwah akademik Unand telah mengabdikan diri, menyumbangkan segenap tenaga dan pemikiran demi kemajuan ilmu pengetahuan dan kejayaan bangsa.
“Kiprah Bapak dan Ibu di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi bagaikan tiupan angin segar di tengah hiruk pikuk dunia yang bergejolak. Bapak dan Ibu telah menunjukkan kepada kita semua bahwa dedikasi dan kegigihan telah mampu mengantarkan pada puncak kejayaan,” katanya.
Karya-karya akademik para guru besar, kata Efa Yonnedi, telah membuka cakrawala baru dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta memberikan solusi inovatif bagi berbagai permasalahan bangsa.
“Bapak dan Ibu telah mengharumkan nama Unand di kancah nasional dan internasional,” katanya.
Sementara itu, Ketua Dewan Profesor Unand, Prof apt Marlina menilai pengukuhan ini memberikan makna bahwa guru besar yang dikukuhkan sudah berkecimpung di bidangnya masing-masing selama bertahun-tahun.
“Saya berharap ke empat guru besar ini akan terus memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dalam arti luas serta dapat memberikan pencerahan kepada masyarakat. Tujuannya demi meningkatkan kiprah dalam pembangunan serta untuk kepentingan kemanusiaan, kelangsungan seluruh kehidupan di muka bumi serta keserasian alam semesta,” tuturnya. (rdr)