Eks konsultan Bank Dunia tersebut mengatakan pengolahan sampah menjadi energi baru terbarukan perlu terus digencarkan untuk mewujudkan net zero emission.
Khusus di Ranah Minang, Efa Yonnedi melihat persoalan sampah perlu penanganan khusus dan kebijakan yang berkelanjutan oleh pemangku kepentingan. Sebagai contoh penutupan sementara Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Payakumbuh.
“Kasus TPA Regional di Payakumbuh ini harus menjadi perhatian bersama. Kita semua harus bergerak cepat mencari solusi penanganan sampah ini,” ujarnya.
Terpisah, Penjabat (Pj) Wali Kota Payakumbuh Jasman mengatakan pemerintah daerah terus mengupayakan solusi jangka panjang untuk permasalahan TPA Regional sampah yang akan ditutup pada Mei 2024.
“Sekarang kita masih bisa membuang sampah di TPA Regional Payakumbuh yang dikelola Pemerintah Provinsi Sumbar. Tapi batas waktunya hanya sampai Mei 2024. Kita harus cari solusi jangka panjang,” kata dia. (rdr/ant)