PADANG, RADARSUMBAR.COM – Peneliti Universitas Andalas (Unand) Muhammad Makky, kembali masuk dalam daftar Top 100 Ilmuwan Indonesia versi AD Scientific Index tahun 2025.
Rektor Universitas Andalas, Efa Yonnedi, menyampaikan apresiasi atas prestasi membanggakan ini.
“Capaian ini merupakan bukti komitmen Universitas Andalas dalam mendukung pengembangan riset unggulan yang memberikan dampak nyata bagi masyarakat dan bangsa,” ujar Efa Yonnedi dalam keterangan pers, Sabtu (16/11/2024).
Rektor menjelaskan bahwa AD Scientific Index adalah pemeringkatan global yang mengukur kinerja ilmuwan dan perguruan tinggi berdasarkan publikasi ilmiah. Tahun 2025, indeks ini menghimpun data dari 24.327 institusi dan 2.395.180 ilmuwan dari 220 negara di 197 disiplin ilmu.
“Metrik ini menunjukkan jumlah karya ilmiah terindeks serta seberapa sering karya tersebut disitasi oleh peneliti lain di tingkat global,” jelasnya.
Muhammad Makky menempati peringkat ke-63 dari 105.704 peneliti yang dinilai di Indonesia, mewakili 2.239 institusi. Dengan fokus riset di bidang oil palm, automation, machine vision, spectroscopy, dan nondestructive testing, kontribusinya diakui tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga internasional.
“Prestasi ini mengukuhkan reputasinya sebagai salah satu peneliti terbaik di Indonesia,” tambah Rektor.
Selain penghargaan ini, Muhammad Makky juga pernah menerima berbagai pengakuan, termasuk US-ASEAN Science and Technology Fellowship (2018), Mahakarya Sawit Indonesia (2018 & 2019), Anggota Kelompok Kerja Ahli Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, dan Anggota Kelompok Kerja Ahli Pangan Badan Pangan Nasional.
Sebagai Dosen Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) Universitas Andalas, Muhammad Makky berperan besar dalam memajukan teknologi pertanian. Ia mengembangkan inovasi ramah lingkungan melalui teknologi pengujian nondestruktif, yang mendorong efisiensi di sektor kelapa sawit dan automasi pertanian.
Rektor UNAND berharap keberhasilan Muhammad Makky menjadi inspirasi bagi peneliti lain untuk terus memperkuat peran riset dalam meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat global.
“Prestasi ini seharusnya menjadi penyemangat bagi para ilmuwan Indonesia untuk terus menghasilkan inovasi yang membawa manfaat besar bagi masyarakat dan dunia,” tutupnya. (rdr/mc)
Komentar