PADANG, RADARSUMBAR.COM – Wakil Rektor III (WR III) Universitas Andalas, Insanul Kamil membuka langsung Pekan Ilmiah Mahasiswa (PIM) ke-2 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dengan tema kreatif dan inovatif menuju FK Unand terkemuka dan bermartabat.
Kegiatan tersebut dilakukan di aula Falkuktas Kedokteran Universitas Andalas pada Kamis (28/4/2022) dengan sistem mematuhi protokol kesehatan. Ikut hadir dalam kegiatan tersebut, Dekan Fakultas Kedokteran Dr. dr. Afriwardi dan Ketua Panitia Nila Anggreiny.
WR III Universitas Andalas Insanul Kamil kepada Radarsumbar.com mengatakan, Pekan Ilmiah Mahasiswa (PIM) ke-2 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas ini membuktikan bahwa di kampus ini tidak ada hari tanpa berdiskusi ilmiah, Fakultas Kedokteran harus menjaga aset ini.
“Diskusi ini akan membuat mahasiswa dan mahasiswi menjadikan acuan atau contoh bagaimana melakukan kegiatan-kegiatan ilmiah. Ini sangat baik bagi para mahasiswa, pengaruhnya sangat besar,” tutur Insanul Kamil.
Sementara itu, Dekan Falkultas Kedokteran Dr. dr. Afriwardi yang diwakili Wakil Dekan 3 FK Prof. dr. Hardisman menjelaskan, Pekan Ilmiah Mahasiswa (PIM) ke-2 ini bertujuan untuk melatih mahasiswa mampu menghasilkan karya ilmiah yang baik dan mampu untuk menerangkannya.
“Kita berharap untuk karya ilmiah ini nantinya para mahasiswa dan mahasiswi kita tidak memberikan lagi persentasenya ke kampus, tapi bisa dibawa ke ajang Internasional. Selamat berjuang mendapatkan yang terbaik bagi para peserta,” ujarnya.
Terpisah, Ketua Panitia Nila Anggreiny menjelaskan, ada 121 orang peserta di tiga prodi yaitu pendidikan dokter, psikologi dan kebidanan. Setiap mahasiswa akan mempresentasikan poster hasil penelitiannya dan artikel yang akan dipublikasikan dalam e-prosiding yang ber-ISBN.
“Presentan terbaik menurut juri akan mendapatkan berbagai hadiah yang menarik,” katanya.
Para pemenang akan mendapatkan hadiah uang tunai sebagai bentuk apresiasi atas hasil dari karya ilmiahnya. “Hasil dari karya tersebut para mahasiswa nantinya akan dikumpulkan dan dapat diakses oleh masyarakat untuk sebagai bahan rujukan,” ujarnya. (rdr-007)