Penerapan Full Day School di Padang, Pakar Sebut Hal Ini harus Dilakukan

Pasalnya, interaksi hubungan keluarga yang intens harus dibangun sedini di rumah.

Ilustrasi pembelajaran tatap muka. (net)

Ilustrasi pembelajaran tatap muka. (net)

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Psikolog dari Universitas Putra Indonesia (UPI) Padang, Neny Andriani meminta orang tua bisa menjaga kualitas hubungan dengan anak pasca penerapan Full Day School di Padang.

Pasalnya, interaksi hubungan keluarga yang intens harus dibangun sedini di rumah. Menurutnya, orang tua harus memberikan waktu kepada anak agar tercipta hubungan emosional yang baik.

“Selain itu, orang tua harus bisa memberikan hak bermain dan hak istirahat kepada anak saat penerapan full day school,” katanya, Selasa (3/1/2023).

Ia mengatakan, sekolah swasta di Kota Padang sudah banyak menjalankan sistim sekolah sehari penuh tersebut. Keputusan itu oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Padang sudah dikaji oleh Dinas Pendidikan Kota Padang.

“Hal yang perlu disikapi adalah jangan sampai ada waktu kosong setelah shalat zuhur. Setelah jam tersebut harus ada kegiatan seperti tambahan soft skill seperti kesenian, olah raga dan banyak hal lainnya,” katanya.

Sementara itu, Pakar Pendidikan dari Universitas Negeri Padang (UNP), Muhyiatul Fadilah mengatakan, dengan diterapkannya oleh Disdikbud Kota Padang, maka orang tua diberikan kenyamanan tentang kebutuhan waktu belajar yang memadai.

“Bagi orang tua yang disibukan dengan rutinitas pekerjaan, full day school akan memberikan kenyamanan kepada orang tua tentang waktu belajar yang memadai,” katanya.

Meski demikian, ia melihat kekurangan dari program itu adalah menghambat interaksi sosial anak terhadap lingkungan sosial karena siswa lebih banyak berinteraksi dengan sifat dan karakter lingkungan yang sama.

“Kekurangan ini dapat ditutupi ketika guru dan sekolah bisa merancang program pembelajaran yg hampir natural. Intinya, full day school bukan full belajar, tetapi full berada dalam lingkungan yang mengajarkan dan mendidik,” katanya.

Sebagaimana diketahui, pembelajaran semester dua tahun ajaran 2022/2023 di Padang sudah mulai digelar sejak Senin (2/1/2023) dan ada sedikit perbedaan dengan semester sebelumnya.

Disdikbud Kota Padang menambah jam pelajaran bagi seluruh siswa SD dan SMP menjadi waktu normal. Kepala Disdikbud Kota Padang, Yopi Krislova menyebutkan, waktu belajar untuk satu jam pelajaran bertambah dari sebelumnya.

Untuk SD yang sebelumnya 25 menit, menjadi 35 menit. Sementara untuk SMP bertambah dari awalnya 30 menit menjadi 40 menit.

“Penambahan jam pelajaran itu hanya berlaku pada sekolah yang menerapkan satu shift. Sementara untuk sekolah yang menerapkan dua shift, menyesuaikan saja,” katanya.

Ia tak menampik dengan bertambahnya jam pelajaran itu berdampak kepada jam kepulangan siswa yang menjelang sore. “Ya seperti ‘full day school’. Namun saat ini kami belum menerapkan ‘full day school’ di Padang, masih menunggu penyelesaian Surat Edaran Depdikbud,” kata Yopi.

Ia mengatakan, jika full day school diterapkan utuh di Padang, siswa SD dan SMP di Padang akan belajar dari Senin sampai Jumat. Sementara ini pihaknya baru mengeluarkan kebijakan Proses Belajar Mengajar (PBM) dilaksanakan enam hari belajar. (rdr-008)

Exit mobile version