PADANG, RADARSUMBAR.COM – Laboratorium Sentral Universitas Andalas (Unand) yang dibangun menggunakan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) akhirnya diresmikan pada Sabtu (18/11/2023) siang.
Rektor Unand, Prof Yuliandri mengatakan, pembangunan Laboratorium Sentral Unand menggunakan SBSN yang merupakan salah satu bentuk mekanisme inovasi pembiayaan pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Termasuk dalam program pengembangan dan penunjang pendidikan tinggi di PTN,” kata Yuliandri.
Yuliandri juga menceritakan latar belakang pembangunan Laboratorium Sentra berdasarkan pada pertimbangan dan komitmen serta orientasi pencapaian program Unand sebagai ‘Universitas Riset’ yang mengharuskan adanya dukungan sarana riset.
“Kemudian (pembangunan laboratorium sentral) juga melihat sarana labor Unand sebelumnya masih sangat terbatas dari sisi peralatan dan belum menyesuaikan kebutuhan untuk riset yang harus didukung peralatan terbaru. Gedung lab sebelumnya masih terletak pada lokal bersama,” katanya.
Hingga November 2023, kata Yuliandri, jumlah mahasiswa yang telah memanfaatkan Gedung Laboratorium Sentral Unand untuk praktikum mencapai 4.967 orang.
Rincinya, praktikum Biologi 708 orang, Kimia Dasar 1.889 orang dan Fisika Dasar 2.370 mahasiswa.
Pembangunan Gedung Labotarium Unand memakan anggaran sebanyak Rp209.275.673.300 dilakukan dengan pola anggaran tahun jamak (multi years).
Gedung lab sentra dibangun senilai Rp63.362.363.500, inventaris kantor Rp5.795.209.000, peralatan lab Rp112.383.582.790 dan muebiler Rp27.734.417.210.
Laboratorium Sentral Unand memiliki luas sekitar 1,2 hektare dengan luas bangunan 7.643 meter persegi yang terdiri dari tiga lantai dan empat zona.
Gedung tersebut diperuntukkan kepada labor pendidikan yang terdiri dari kimia dasar, biologi dasar, dan fisika dasar.
Kemudian, laboratorium riset yang mencakup preperasi kimia dan fisika, analisis kimia dan fisika, preperasi biologi, analisis biologi, pengujian kimia dan fisika serta optik.
“Sehingga, gedung ini sangat mendukung dalam memberikan pelayanan pendidikan kepada mahasiswa, pendukung riset bagi dosen dan bisa membantu stakeholders lainnya yang memerlukan peralatan labor untuk riset atau fungsi lainnya,” tuturnya. (rdr)