PADANG, RADARSUMBAR.COM – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) meminta perguruan tinggi di Indonesia terus konsisten mengembangkan berbagai riset yang hasilnya dapat berguna bagi masyarakat.
“Riset di bidang pertanian, kesehatan, dan lain sebagainya harus terus dijaga dan dipertahankan untuk membantu masyarakat,” kata Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek Nizam di Padang, Sabtu.
Dia mengatakan hal tersebut setelah meresmikan laboratorium sentral milik Universitas Andalas (Unand) Sumatera Barat senilai Rp209 miliar.
Khusus Unand, ia mengapresiasi konsistensi perguruan tinggi tertua di luar Pulau Jawa tersebut yang sejak bertahun-tahun melakukan berbagai riset serta telah mendapat pengakuan dari berbagai pihak, termasuk Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Bahkan, kata dia, hasil riset kampus tersebut telah banyak digunakan masyarakat dengan yang terbaru Unand bersama PT Kudo Indonesia Jaya berhasil memenangkan tender pengadaan tinta untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Berkaitan dengan terpilih rektor baru Unand, Nizam berpesan agar keberlangsungan riset para dosen dan mahasiswa harus terus didukung dan dioptimalkan.
Dia mengatakan keberadaan setiap perguruan tinggi di Indonesia harus bisa bermanfaat bagi masyarakat, salah satunya lewat barang atau hasil riset.
“Dengan kata lain perguruan tinggi harus bisa memajukan bidang teknologi, budaya, sosial, ekonomi, dan aspek lainnya yang dapat menyejahterakan masyarakat,” ujarnya.
Hal tersebut juga sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 12 Tahun 12 tentang Pendidikan Tinggi yang pada intinya menyatakan peran perguruan tinggi membangun peradaban bangsa.
Rektor Unand Yuliandri mengatakan kampus yang berdiri pada 13 September 1956 tersebut, akan terus konsisten dalam pengembangan riset.
Dengan keberadaan laboratorium sentral yang baru saja dibangun, ia optimistis Unand mampu menjadi salah satu perguruan tinggi terdepan dalam riset.
Laboratorium sentral yang dibangun di atas lahan seluas 1,2 hektare itu akan diperuntukkan bagi laboratorium pendidikan (kimia dasar, biologi dasar, dan fisika dasar).
Selain itu, sebagai laboratorium riset (preperasi kimia dan fisika, analisis kimia dan fisika, preperasi biologi, analisis biologi, pengujian kimia dan fisika serta optik). (rdr/ant)