Di sisi lain, Prof Tjitjik tidak menampik berdasarkan hasil riset, masyarakat juga berpotensi kehilangan sekitar 23 juta lapangan kerja akibat kemajuan teknologi dan informasi.
Oleh karena itu, setiap rektor atau pimpinan perguruan tinggi dituntut adaptif dan efisien dalam menghadapi berbagai perubahan di masyarakat. Saat ini, tidak ada pilihan selain perguruan tinggi bertransformasi dan menguatkan relevansi terhadap perkembangan global.
Ia mengatakan revolusi 4.0 menuju society 5.0 semakin menguatkan ekonomi berbasis inovasi. Salah satu modal utama tumbuhnya inovasi dan pengetahuan ekonomi ialah melahirkan talenta-talenta kreatif.
Pada kesempatan itu, ia menilai sebagai perguruan tinggi berbasis riset, Universitas Andalas mempunyai potensi besar dalam menyiapkan inovasi dan inovator menuju knowledge economic.
“Unand harus mempertegas identitasnya dengan mendorong ekosistem riset untuk menghasilkan lulusan yang bisa menjawab tantangan di masyarakat,” harap dia. (rdr/ant)
Komentar