JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan kepemilikan asing di Surat Berharga Negara (SBN) terus menurun dengan porsi saat ini hanya sebesar 14,8 persen.
“SBN saat itu (2014-2015) sebesar 38,5 persen dikuasai oleh asing, sekarang tinggal 14,8 persen yang dikuasai asing,” kata Presiden Jokowi di acara Outlook Perekonomian Indonesia Tahun 2023, di Jakarta, Rabu.
Menurut Presiden, jika kepemilikan SBN dikuasai oleh investor asing maka nilai tukar rupiah akan rentan terkena volatilitas ketika ekonomi makro domestik terguncang. Selain itu, kata Presiden, saat ini neraca transaksi berjalan Indonesia di kuartal III 2022 juga telah surplus 8,9 miliar dolar AS atau sebesar 0,9 persen Produk Domestik Bruto.
Pemerintah, kata Presiden, terus menjalankan reformasi struktural untuk memperkuat stabilitas perekonomian. Presiden menceritakan pada 2014-2015, Indonesia masih masuk sebagai fragile five. Istilah tersebut mengacu pada negara berkembang yang rentan terhadap guncangan ekonomi karena besarnya pengaruh investasi asing.
Saat periode 2014-2015 juga terjadi taper tantrum atau kondisi gejolak ekonomi global yang disebabkan kebijakan moneter ketat bank sentral Amerika Serikat.
Komentar