James beralamat di Philadelphia dan Wisconsin. Polisi belum menetapkannya sebagai tersangka penembakan New York.
Sebelum penembakan, James telah memposting lusinan video di YouTube. Di video tersebut dia dia mengarang acara berita dengan kata-kata yang kasar. Dia menyalahkan perempuan kulit hitam atas kekerasan di antara orang kulit hitam dan menunjuk invasi Rusia ke Ukraina sebagai bukti bahwa orang kulit putih melakukan genosida.
Sebelum peristiwa terjadi, menurut polisi, pelaku yang mengenakan masker gas, berkulit gelap, bertubuh kekar dan mengenakan rimpo, melemparkan dua granat ketika kereta api yang penuh sesak mendekati stasiun 36th Street di lingkungan Sunset Park. Ia mulai menembaki penumpang dengan pistol. Setelah sekitar 33 tembakan, pelaku melarikan diri.
Dilansir dari ABC News, pelaku menembak 10 orang dan memicu kepanikan selama jam sibuk perjalanan. Sebanyak 29 orang luka-luka akibat penembakan, dan lima orang luka parah. Polisi menawarkan hadiah US$ 50.000 untuk orang yang berhasil menangkap pelaku.
Walikota New York Eric Adams mengatakan bahwa pencarian pria bersenjata itu terhambat oleh fakta bahwa setidaknya satu kamera keamanan di stasiun kereta bawah tanah 36th Street tidak beroperasi. “Ada kerusakan dengan sistem kamera di stasiun tertentu,” kata Adams kepada radio WCBS 880.
Polisi masih menyelidiki motif tersangka. “Saat ini kami masih belum mengetahui motivasi tersangka. Orang ini naik kereta dan berniat melakukan kekerasan,” kata komisaris polisi Keechant Sewell pada konferensi pers malam. (rdr/tempo.co)