Menurut dia ada kondisi tersebut membuat sebagian petani mengalami penundaan masa tanam karena bibit yang telah mereka tanam hanyut oleh banjir. “Kita menghitung ada tiga kali penundaan terjadi di sebagian petani kita sehingga produksi padi tidak optimal,” kata dia.
Sementara untuk tahun 2023 ini, Kota Padang mendapatkan target yang cukup rendah dari capaian tahun 2022 yakni sekitar 68 ribu ton padi sementara 2022 produksi petani di Padang mencapai 71.500 ton per tahunnya. “Kita ditarget mampu dalam satu hektare lahan pertanian mampu memproduksi 4,8 ton padi,” kata dia.
Menurut dia dalam mewujudkan target itu pihaknya akan mendorong penyuluh di lapangan untuk membantu petani meningkatkan produksi padi. Hal ini tentu sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk di Kota Padang tentu kebutuhan pangan meningkat sehingga produksi padi juga harus banyak.
Sebelumnya Dinas Pertanian Kota Padang mencatat produksi padi pada 2020 sebanyak 48.620 ton sementara di 2021 berkurang menjadi 46.464 ton dan naik pesat di tahun 2022. (rdr/ant)

















