“Jadi kita pakai banyak genre. Dan kita ini ingin ngasih nama album yang sebenarnya tematik. Karena mbahnya psychedelic itu Think Floyd, dia punya album dulu itu yang ngetop “Dark Side of The Moon”. Artinya kan sisi gelap bulan. Nah kita mu bikin sisi terang matahari tapi kepanjangan,” kata Dul.
“Kita sudah ngutip apa ya bagusnya. Misal “Reformasi” kayaknya nggak bagus. Jadi saya karena ingin tematik itu, akhirnya “Asik juga ya Seribu Bulan”. Karena kan islami banget. Itu tema dari islam yang menurut kita nyambung sama musik-musik kita. Kebetulan juga di album ini temanya banyak. Jadi sepakat “Seribu Bulan”,” tambahnya.
Dari tema lagu, Qodir mengangkat isu-isu sosial yang terjadi pada anak remaja saat ini seperti kecemasan remaja, kebebasan ekspresi, pemberontak, cita-cita, keresahan di media sosial hingga kejiwaan. Hal ini disuarakan Qodir seperti single pertama Qodir yang berjudul “Sakit Cinta”.
“Sakit Cinta” merupakan lagu yang membahas tentang seseorang yang depresi dan mengalami gangguan jiwa karena jatuh cinta. Sementara album “Seribu Bulan” adalah sisi lain Dul Jaelani yang ingin mengupas sisi kehidupan anak muda zaman sekarang yng penuh dinamika dan romantikanya. (rdr/ant)

















