Protes itu datang dari Ketua Fraksi PPP DPRD Kabupaten Solok, Dendi. “Saudara jangan nunjuk-nunjuk saya,” ujar anggota dewan yang memakai kemeja hijau itu.
Protes dari Dendi ditanggapi oleh Epyardi Asda sehingga perdebatan terjadi antara mereka berdua. Epyardi sampai turun dari bangku hendak pergi meninggalkan persidangan.
Perdebatan itu pun diakhiri dengan ditundanya persidangan oleh pimpinan sidang. Dari video itu pula, terlihat anggota DPRD lainnya menenangkan situasi. Namun, Epyardi Asda tetap berlalu meninggalkan ruang persidangan.
Ketua DPRD Kabupaten Solok, Dodi Hendra mengungkapkan, kericuhan tersebut terjadi saat sidang paripurna dengan agenda laporan Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kabupaten Solok terhadap hasil pembahasan APBD Perubahan.
Meski begitu, kata Dodi, untuk menghindari kericuhan berlanjut, pihaknya menggelar sidang internal setelah kericuhan itu. “Jadi begini, tadi kan ada usulan dari kawan-kawan beberapa fraksi, yang mengatakan tentang legalitas DPRD, jadi begitu alot perdebatannya sehingga timbul lah pak bupati bersuara,” kata Dodi. (rdr)
Komentar