Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar mentaksir kerugian sementara mencapai Rp226 miliar lebih.
Gubernur Sumbar, Mahyeldi mengatakan, bencana banjir dan tanah longsor disebabkan oleh sejumlah faktor, salah satunya intensitas hujan yang cukup tinggi dengan durasi lebih dari 12 jam.
“Pemprov Sumbar mentaksir kerugian sementara mencapai Rp226 miliar lebih,” katanya.
Selain korban jiwa, bencana hidrometeorologi juga mengakibatkan kerusakan infrastruktur di Sumbar.
Bencana hidrometeorologi terjadi akibat saluran drainase yang kurang berfungsi dengan baik sehingga terjadi penyumbatan di beberapa titik. Selain itu, pembangunan infrastruktur dan pemukiman warga yang tidak memerhatikan tata ruang wilayah.
“Dari hasil pendataan di lapangan, kami menemukan beberapa titik di kawasan longsor terjadi penggundulan hutan dan deformasi. Bangunan penahan dinding sungai rusak dan sejumlah faktor lainnya,” tuturnya. (rdr)