Mahyeldi mengatakan, secara personal dirinya dengan Rani memiliki hubungan yang cukup dekat. Buktinya, sejak menjabat sebagai Wali Kota Padang hingga saat ini telah menjadi Gubernur Sumbar, Mahyeldi dengan Rani Ismail masih sering berdiskusi tentang pengembangan daerah.
Bertemu Rani Ismael adalah berjumpa keriangan. Nyaris pada potongan-potongan kutipannya, terselip lelucon yang membuat suasana hidup dan gembira.
Selain humoris, Rani Ismael, sejak muda sampai kini juga dikenal para kenalannya sebagai pribadi yang hangat. Energik dan antusias, terutama kalau membicarakan hal-hal yang positif.
Dia, tidak hanya pintar bicara, tapi juga mampu jadi pendengar yang baik. Kalau lawan bicaranya ngomong, Rani akan serius memperhatikan. Sekali-sekali, dia akan menyela dan bertanya untuk mengembangkan topik pembicaraan.
Selain kesungguhan yang dimilikinya, mungkin inilah rahasia Rani Ismael dalam membangun relasi dan jaringan.
Demikianlah, kesimpulan banyak kolega Almarhum tentang sosok dirinya semasa hidup. Oleh sebab itu, tidak heran jika hampir semua kalangan dan lintas generasi, merasa cukup dekat dengan sosok Almarhum.
“Saya memohon maaf kepada seluruh keluarga besar Bapak Haji Sutan Mohammad Rani Ismael karena tidak bisa datang langsung melayat ke rumah duka karena saat ini sedang menjalankan ibadah umrah,” tuturnya. (rdr)