Jadi Gubernur Sumbar, Epyardi Asda Yakin Selesaikan Tol Padang-Pekanbaru 1 Tahun

Pemimpin itu (harus) tegas. 1 tahun in shaa Allah selesai (jalan tol Padang-Pekanbaru) sama saya (jika jadi Gubernur Sumbar).

Bupati Solok yang juga merupakan Cagub Sumbar 2024, Epyardi Asda. (Foto: Dok. Istimewa/YouTube: Minangsatu)

Bupati Solok yang juga merupakan Cagub Sumbar 2024, Epyardi Asda. (Foto: Dok. Istimewa/YouTube: Minangsatu)

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Bupati Solok, Epyardi Asda mengumbar janji mampu menyelesaikan pembangunan jalan tol Padang-Pekanbaru dalam waktu satu tahun jika terpilih menjadi Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) periode 2024-2029.

Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam potongan wawancara khususnya dengan kanal YouTube Minangsatu dengan judul ‘Segera Eksklusif Bersama Epyardi Asda Otewe Sumbar 1 – Sumbar Butuh Perubahan?’.

“Lebih kurang 15 tahun di pemerintahan Sumbar, apa infrastruktur yang menonjol yang sudah mereka (PKS) sukseskan? (Jalan) tol antara Padang dan Pekanbaru ya, udah delapan tahun masih mangkrak, sementara Pekanbaru sudah selesai. Itu tergantung ketegasannya Pak Gubernur kita saja. Pemimpin itu (harus) tegas. 1 tahun in shaa Allah selesai (jalan tol Padang-Pekanbaru) sama saya (jika jadi Gubernur Sumbar),” kata Epyardi dinukil Radarsumbar.com pada Jumat (29/3/2024) malam.

Ia mengatakan bahwa Sumbar memiliki 14 orang Anggota DPR RI dari Dapil Sumbar 1 dan 2, di mana belasan wakil rakyat itu merupakan tokoh yang layak serta ditempatkan di 11 komisi DPR RI. Bahkan, dirinya sesumbar mengeklaim akan merangkul 14 anggota DPR RI tersebut untuk duduk bersama-sama.

“Saya paparkan ini usulan daerah ini di antara bapak-bapak ini mana yang bisa diperjuangkan. Sesuai dengan UU MD3 dan sumpah jabatan anggota DPR, bahwa kami wajib memperjuangkan aspirasi daerah yang kami wakili, tolong Pak Menteri, tolong dimasukkan ke dalam RKL anda. In shaa Allah dengan mekanisme seperti itu, 10 diusulkan, minimal 5 akan dapat, kawan,” kata Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu.

Dia menilai bahwa seorang Gubernur merupakan kepanjangan tangan dari pemerintah pusat yang ada di daerah dan jika datang menemui seorang Menteri akan lebih mudah diterima. Berbeda posisi jika hanya berstatus Bupati-Wali Kota, jarang akan diterima Menteri, terkecuali jika mereka saling mengenal dekat.

“Apa yang diusulkan kepala daerah ini, bisa langsung sampai kepada Menteri, karena saya adalah leadernya, komandonya adalah saya di sini di Sumbar. Saya ingin dicatat oleh Allah SWT, bahwa saya pernah menjadi orang yang berguna bagi orang lain, yang mengangkat harkat dan martabat mereka. Karena sesungguhnya, pulpen ini jauh lebih tajam dan berguna dari pada ribuan orang yang demo,” katanya.

“Dan saya tidak mau jadi orang yang lemah iman, saya ingin merebut kekuasaan ini, yang akan saya manfaatkan untuk masyarakat yang banyak. Kami politisi di Sumbar ini berada di frekuensi yang sama, bahwa kami ingin perubahan Sumbar ini. Pemimpin itu harus diganti kalau ingin Sumbar menjadi lebih baik,” katanya.

Pada kutipan wawancara khusus tersebut, Epyardi Asda juga sesumbar mengatakan bahwa dengan hanya menjabat sebagai Bupati Solok saja, dirinya mampu mengantarkan anaknya menjadi pemenang nomor tiga peraih suara tertinggi dalam Pileg DPR RI periode 2024-2029 dari daerah pemilihan (Dapil) Sumbar-1.

“Mohon maaf yah, katanya PKS banyak suara, yah, coba lihat, anggota DPR RI (asal Sumbar) ada berapa orang? Suaranya mana banyak antara PAN dan PKS, di Sumbar 1, anak saya pemenang nomor tiga. PKS nomor berapa? Dan juga ingat, saya Epyardi Asda, cuma Bupati (Solok), anak saya (Athari Gauthi Ardi) perempuan, pemenang. Adik kandung saya (Lastuti Darni) di Kabupaten Solok, hampir 20 ribu (perolehan suara Pileg DPRD Sumbar 2024), pemenang,” katanya.

Dirinya mengaku tidak akan goyang dengan berbagai persoalan dan dinamika yang ada terkait pencalonan dirinya menjadi Cagub Sumbar 2024. Ia menilai, goncangan di Sumbar ‘receh’ ketimbang ia menghadang lautan semasa menjadi kapten kapal.

“Politik itu kejam. Ibarat batu karang, saya tidak akan goyang, saya 11 tahun jadi kapten kapal. Sekali saya tarik garis haluan, apapun di depan, tidak ada akan goyang lagi. Laut saja 7 lautan saya hadang, apalagi ini goncangan-goncangan di Sumatera Barat. Dan kepada saudara saya ingin maju (jadi Gubernur) silakan saja, mau head to head, mau ramai-ramai ya monggo, yang memilih rakyat,” tuturnya. (rdr)

Exit mobile version