JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Keluarga Minang (IKM) Jakarta Timur (Jaktim), Braditi Moulevey telah mengakhiri tugasnya usai organisasi bagi para perantau tersebut telah memiliki ketua definitif.
DPD IKM Jakarta Timur, kata Moulevey, kini dipimpin kembali oleh Mulyanis Putra melalui Musyawarah Daerah (Musda) yang dilaksanakan di Hotel Balairung Jakarta, Sabtu (10/8/2024) pagi.
“Selamat kepada Mulyanis Putra atau Bang Ican yang kembali terpilih menjadi Ketua DPD IKM Jakarta Timur periode 2024-2029,” kata Braditi Moulevey.
Mulyanis Putra, katanya, terpilih secara aklamasi karena tidak ada nama lain yang ikut dalam pertarungan merebut kursi Ketua DPD IKM Jakarta Timur.
“Peserta Musda dihadiri oleh enam DPC, masing-masing DPC dan peserta yang hadir sesuai AD/ART itu bersifat quorum dan Mulyanis Putra merupakan calon tunggal. Pemilihan Ketua DPD IKM dalam Musda dilakukan secara aklamasi, tidak ada voting, sehingga Musda berjalan dengan aklamasi,” kata Braditi Moulevey kepada Radarsumbar.com via pesan singkat, Sabtu (10/8/2024) siang.
Pada kesempatan itu, kata Politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) tersebut, dirinya meminta kepada jajaran DPD IKM Jaktim untuk membuat program dan bergerak untuk mengumpulkan database perantau Minang di salah satu wilayah administratif Jakarta tersebut.
“Apalagi dengan keberadaan IKM akan sangat membantu masyarakat, terutama dirasakan perantau Minang yang berada di tengah-tengah kondisi ekonomi yang sangat sulit, seperti pedagang dan pekerja-pekerja non-formal lainnya,” kata Moulevey yang juga merupakan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) IKM.
Bak gayung bersambut, Braditi Moulevey mengatakan bahwa ketua terpilih memastikan akan terus bergerak membentuk DPC-DPC di 10 kecamatan. Pasalnya, saat ini baru terbentuk delapan DPC IKM Jaktim.
“Nantinya DPC akan terus bergerak di masing-masing kecamatannya untuk mendata masyarakat Minang. Dan program ke depan tentunya diharapkan bisa dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat perantau Minang di Jaktim,” tutur pria kelahiran Padang, 7 Januari 1982 tersebut. (rdr)