Saat memasuki panggung, penari terlihat membuang cat di atas panggung. Cat disebar ke seluruh panggung.
Cat dapat diinterpretasikan sebagai darah yang berserakan di tanah Palestina. Tiga penari kemudian menyelimuti tubuhnya dengan darah tersebut.
Ahmad Iqbal mengatakan keputusasaan, penderitaan, dan kelaparan yang dihadapi di Palestina adalah keseharian. Mereka juga terus menunggu hal-hal baik yang datang.
Arif Agustakdir menampilkan karya berjudul “Panggilan Jiwa Kekosongan.” Karya ini mengisahkan manusia modern dengan kesibukannya, namun hatinya kosong.
Maestro tari Eri Mefri turut hadir dalam penampilan “Ganggam Tari Kontemporer” ini. Dia terlihat menonton acara sampai selesai.
Eri Mefri berpesan kepada koreografer muda untuk terus berproses. Menurutnya, proses adalah jalan untuk menemukan jati diri.
“Jati diri datang dari proses yang panjang,” ujar koreografer yang sudah berlalang buana ke seluruh dunia ini.
Menurutnya, UPTD Taman Budaya adalah salah satu bagian dari proses tersebut. Ia berharap koreografer terus berkarya hingga nanti diperhitungkan. (rdr)