Khusus untuk Kota Padang, simulasi gempa dan tsunami digelar di tiga titik. Pada titik SMPN 1 Padang, ribuan siswa dan warga setelah mendengarkan sirine langsung menyelamatkan diri dengan cara evakuasi horizontal berlari menuju tidak zona aman tsunami di SPBU di Jalan Sawahan.
Kemudian di lokasi Lolong Belanti, ribuan warga di lokasi tersebut setelah mendengar sirine EWS melakukan evakuasi vertikal dengan berlari menuju puncak gedung SMPN 25 Padang yang difungsikan sebagai shelter.
Sementara untuk titik di Pasar Alai, ribuan warga melakukan proses evakuasi horizontal dengan berlari menyelamatkan diri ke arah zona aman tsunami dekat SPBU Ampang.
“Untuk menggerakkan warga ini, kita melalui BPBD Kota Padang telah melakukan sosialisasi jauh-jauh hari,” katanya.
Ia mengatakan simulasi tersebut penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat karena sebanyak 630.000 warga Kota Padang berada dalam zona merah atau rawan tsunami.
“Dari pengamatan simulasi ini, nantinya akan menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah dalam penerapan langkah kesiapsiagaan mitigasi gempa dan tsunami,” katanya. (rdr/ant)