Operator Alat Berat Meninggal saat Bersihkan Material Lahar Dingin Marapi, Gubernur Sumbar Sampaikan Belasungkawa

Gubernur Sumbar, Mahyeldi. (Foto: Dok. Adpim)

Gubernur Sumbar, Mahyeldi. (Foto: Dok. Adpim)

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi menyampaikan rasa duka dan belasungkawa bagi keluarga dari pekerja alat berat yang meninggal terbawa arus saat membersihkan material banjir lahar dingin di Sungai Aie Kalek, Nagari Aie Angek, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanahdatar.

“Atas nama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar kami mengucapkan rasa duka dan belasungkawa atas meninggalnya Rasyid, operator alat berat, karena terbawa arus saat membersihkan sisa material banjir lahar dingin,” kata Gubernur Mahyeldi di Padang, Jumat.

Ia mengatakan material banjir lahar dingin yang menumpuk di Sungai Aie Kalek tersebut seringkali membuat arus sungai terhambat, sehingga air bercampur pasir melimpah hingga memutus akses jalan negara Padang-Bukittinggi.

“Pekerjaan yang dilakukan Rasyid adalah untuk kemaslahatan banyak pihak. Untuk kepentingan masyarakat. Karena itu kita semua berharap almarhum mendapat tempat terbaik di sisi-Nya,” kata Mahyeldi.

Sebelumnya Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanahdatar Ermon Revlin mengatakan korban bernama Rasyid panggilan Pak De yang merupakan warga Pariaman tengah membersihkan sisa material banjir lahar dingin pada Kamis sekitar pukul 13.10 WIB.

Korban yang menggunakan ekskavator mini yang sebelumnya masuk dari bawah gorong gorong hendak menuju keluar.

Namun sekitar pukul 14.50 WIB air sungai tiba-tiba membesar dan menghantam ekskavator miliknya sehingga kaca depan ekskavator pecah. Korban berusaha keluar dari dalam ekskavator untuk menyelamatkan diri dan sempat memegang akar pohon di sisi sungai.

“Karena air sungai cukup besar dan diduga korban tidak kuat menahan, sehingga korban hanyut terseret arus sungai,” kata Ermon.

Anggota Kodim 0307 Tanahdatar yang berada di lokasi dan melihat kejadian tersebut langsung mengejar korban untuk berusaha menyelamatkannya.

Dengan sigap Anggota TNI itu langsung menghubungi Plh Danramil 05/ X Koto untuk bantuan personel dan setelah itu langsung menelusuri sepanjang sungai dengan masyarakat dan para pekerja sekitar.

“Sekitar pukul 16.00 WIB korban ditemukan lebih kurang tiga kilo meter dari tempat kejadian dalam kondisi meninggal. Setelah itu korban dibawa ke RUSD Padangpanjang untuk dilakukan otopsi,” katanya. (rdr/ant)

Exit mobile version