Menurutnya, HKB yang diselenggarakan setiap tahun dilakukan dengan lebih baik, sejak 2017 silam setelah 10 tahun UU disahkan.
“Melalui latihan kesiapsiagaan, kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat meningkat,” tambah Suharyanto.
Kepala BNPB mencontohkan penyelenggaraan HKB tiga tahun terakhir, sejak 2021 hingga 2023. Bertepatan dengan HKB, BNPB juga menyasar berbagai komunitas untuk melatih kesiapsiagaan.
Seperti pada HKB tahun lalu di Kabupaten Lamongan, BNPB dan BPBD mengajak kesiapsiagaan komunitas di bantaran sungai.
Pada setiap peringatan HKB, BNPB mengharapkan semua pihak dapat mengambil peran dalam latihan kesiapsiagaan, baik dalam lingkup keluarga, komunitas maupun tempat kerja.
Kali ini, BNPB memilih Sumatera Barat karena provinsi ini memiliki ancaman gempa megathrust Mentawai yang dapat memicu bahaya tsunami dengan kategori tinggi.
Adanya potensi bahaya tersebut, peningkatan kesiapsiagaan sangat dibutuhkan masyarakat dan pemerintah daerah.
Selain bencana geologi berupa gempa, tsunami dan erupsi gunung api, Sumatra memiliki ancaman bahaya hidrometeorologi basah, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan cuaca ekstrem.
Tak hanya latar belakang tersebut, Provinsi Sumatra Barat merupakan salah satu wilayah yang mendapatkan fasilitas pembiayaan melalui program Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project atau IDRIP, di antaranya Kabupaten Padang Pariaman dan Pesisir Selatan.
HKB Sumatra Barat diikuti tidak hanya unsur pemerintah, tetapi juga institusi maupun elemen lain di daerah yang didukung organisasi non-pemerintah,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari.
Latihan atau simulasi kesiapsiagaan digelar di Kelurahan Lolong Belanti, Pasar Alai, sekolah-sekolah di Kota Padang, sekolah-sekolah dengan kategori Satuan Pendidikan Aman Bencana, PAUD di bawah binaan Aisiyah, SMPN 25 Padang, SMPN 1 Padang, SLB Salsabilla dan Mesjid Taqwa, Taratak Pariaman.
Pada puncak kegiatan HKB di Youth Center, BNPB menyampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah daerah setempat, para mitra kerja serta masyarakat dan segenap relawan di wilayah tersebut.
Hadir pada puncak kegiatan HKB, Gubernur Sumatra Barat, perwakilan BMKG dan Basarnas, perwakilan Kedutaan Besar Australia, Walikota Padang, Forkompimda provinsi dan Kota Padang, Kepala pelaksana BPBD Provinsi dan kabupaten/kota se-Sumatra Barat, Forum PRB Sumatra Barat dan mitra kerja dari unsur non-pemerintah. (rdr)