PADANG, RADARSUMBAR.COM – Juru bicara (Jubir) Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi-Vasko Ruseimy, yakni Nadya Valentine Chania angkat bicara terkait industri kreatif di provinsi tersebut.
Valent, begitu ia akrab disapa mengatakan, Cawagub Sumbar 2024, Vasko Ruseimy mendorong industri kreatif dilakukan atau dimulai dari Nagari Creative Hub dan digitalisasi.
“Untuk mewujudkan hal tersebut, anak muda memiliki peran yang sangat strategis,” kata Valent kepada Radarsumbar.com, Minggu (1/9/2024) siang.
Valent yang masih berusia 25 tahun itu mengatakan, dirinya berkepentingan mewakili atau representasi dari kalangan anak muda untuk memperjuangkan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat dan generasi saat sekarang.
“Bang Vasko dan saya sebagai penyambung aspirasi anak muda di Sumbar tentu bisa bersama-sama, bahu membahu di Sumbar untuk tercapainya keseimbangan pembangunan sebagai upaya pemerataan hasilnya,” kata Valent yang saat ini menjabat sebagai Wakil Bendahara Bidang Pengembangan Generasi Milenial Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sumbar tersebut.
Dengan hadirnya Vasko Ruseimy pada Pilgub Sumbar 2024, katanya, maka politisi Partai Gerakan Indonesia (Gerindra) itu dapat mendorong lahirnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.
“Caranya dengan memberikan sarana dan prasarana (Sarpras) kepada generasi muda, utamanya milenial dan Gen Z untuk terciptanya ekonomi kreatif agar mampu berkiprah di tingkat nasional maupun international, tentu dimulai dari Nagari. Bang Vasko mendorong industri kreatif via Nagari Creative Hub dan Digitalisasi,” kata jebolan Binus University tersebut.
Sementara itu, Cawagub Sumbar periode 2024-2029, Vasko Ruseimy mengatakan, dirinya berharap bisa menjadikan Sumbar untuk lebih baik dari pada sebelumnya.
“Sumbar butuh pergerakan lebih cepat dari sebelumnya, kami berharap rakyat Sumbar bisa bersama kami untuk gerak lebih cepat Sumbar, baik dari sisi pembangunan, SDM, digitalisasi, infrastruktur, keberpihakan masyarakat kelas menengah ke bawah, petani, umat yang perlu diperhatikan,” katanya.
Terpisah, Ketua Harian Tim Pemenangan Mahyeldi-Vasko, Braditi Moulevey mengatakan, agar digitalisasi bisa berkembang, maka dimulai dari pendidikan mumpuni.
“Caranya, harus dimulai dengan meningkatkan kompetisi guru, guru ini wajib ditingkatkan, jangan sampai gagap teknologi (gaptek), karena transformasi digital sudah cukup canggih,” kata Moulevey yang juga Sekretaris Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Organisasi Wilayah (Orwil) Jakarta Timur (Jaktim) itu.
Sehingga, kata pria dengan gelar adat Rajo Mudo itu, para pelajar bisa lebih meningkat budi pekerti dan adabnya dengan mengkombinasikan pendidikan agama dengan transformasi digital.
“Semua itu dimulai dari usia dini. Kita harus menyiapkan infrastruktur yang mumpuni, bagaimana milenial dan Gen Z ini juga bisa mendapatkan kesempatan yang sama untuk bersaing di era digitalisasi ini,” tutur Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Keluarga Minang (IKM) tersebut. (rdr)