PADANG, RADARSUMBAR.COM – Provinsi Sumatera Barat berpotensi menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 16,9 juta ton CO2 ekuivalen pada 2030, lebih tinggi dari target sebesar 14,1 juta ton CO2 ekuivalen.
“Pemprov Sumbar berkomitmen untuk aktif dalam pengendalian perubahan iklim dan penurunan emisi gas rumah kaca hingga 2030. Komitmen ini tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumbar, Hansastri di Padang, Senin.
Ia mengatakan itu saat memberikan sambutan dalam pembukaan kegiatan Penyadartahuan Indonesia Folu Net Sink 2030 di Padang.
Menurutnya, dalam RPJMD 2021-2026, pengendalian perubahan iklim menjadi prioritas, salah satu upaya adalah melalui Program Folu Net Sink 2030.
Dalam RPJMD itu, Sumbar merencanakan beberapa aksi mitigasi untuk penurunan emisi gas rumah kaca, seperti di bidang pertanian. Pada bidang ini ditargetkan penurunan emisi sebesar 24,11 persen melalui intervensi pada sistem pemupukan, teknologi budidaya, dan pengelolaan ternak.
Di bidang kehutanan dan lahan gambut, ditargetkan penurunan emisi sebesar 8,41 persen melalui rehabilitasi hutan dan lahan di luar kawasan hutan, rehabilitasi hutan di wilayah kelola KPH, rehabilitasi lahan kritis, pengayaan hutan lindung, dan reboisasi di wilayah kelola KPH.
Di bidang energi, pemerintah menargetkan penurunan emisi sebesar 23,95 persen, sementara di bidang pengelolaan limbah ditargetkan penurunan emisi 5,32 persen.