Sementara itu Sekretaris Daerah Provinsi Sumbar usai menerima penghargaan mengatakan, Gubernur Mahyeldi diberikan penghargaan karena dinilai berhasil melahirkan sejumlah terobosan untuk mendukung kemandirian pangan nasional.
Adapun parameter penilaian yang digunakan untuk mengukur kinerja Gubernur Mahyeldi oleh pihak penyelenggara antara lain, adanya program pemanfaatan lahan pertanian untuk sentra jagung di Sijunjung, adanya Peraturan Daerah (Perda) tentang perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan (PLP2B) di Sumbar.
Kemudian Sumbar juga memiliki program untuk penguatan produktivitas pangan seperti program nagari pangan mandiri, program nagari beternak, serta program sapi dan kerbau komoditas andalan negeri (Sikomandan).
Selain itu, Sumbar juga memiliki kawasan rumah pangan lestari (KPRL), program beras organik, program diversikasi olahan ikan, dan toko tani indonesia center (TTIC) serta gerakan pangan murah.
“Kemudian yang paling fenomenal adalah kebijakan anggaran dari Gubernur untuk mendukung sektor pertanian, nilainya 10 persen dari total APBD Sumbar,” ungkap Sekdaprov Sumbar, Hansastri.
Dengan berbagai kebijakan yang telah dilahirkan Gubernur Mahyeldi pada sektor pertanian tersebut, berhasil meningkatkan nilai tukar petani di Sumbar dan membuat kemandirian pangan semakin membaik baik. (rdr/adpsb/bud)