Menurut Hafizd, beberapa nagari di Sumatera Barat sebenarnya sudah mulai mampu melahirkan ekonomi kreatif berbasis teknologi, seperti Robotic Aeroponic Smart Farming.
“Beberapa nagari sudah melahirkan inovasi di bidang ekonomi kreatif, salah satunya pertanian berbasis teknologi ini,” ungkapnya.
Namun, Hafizd juga mengakui bahwa persentase perkembangan ekonomi kreatif di Sumbar masih terbilang kecil.
Oleh karena itu, diperlukan dorongan yang lebih kuat dari pemerintah daerah untuk mengembangkan potensi ekonomi kreatif di setiap nagari.
“Meski sudah ada yang berkembang, persentasenya masih sangat kecil, dan kami membutuhkan dukungan lebih besar dari pemerintah daerah untuk menopang pengembangan ekonomi kreatif di Sumbar,” katanya.
Hafizd optimistis, dengan komitmen kuat dari Mahyeldi-Vasko, program Nagari Creative Hub dapat meningkatkan perekonomian Sumbar dalam lima tahun ke depan.
“Dengan potensi yang ada dan komitmen Mahyeldi-Vasko, jika menang, perekonomian Sumbar akan meningkat tajam melalui ekonomi kreatif di nagari-nagari,” imbuhnya. (rdr)