Mahyeldi mengeklaim sejumlah hal yang berhasil disepakati seluruh peserta dalam diskusi tersebut.
Pertama, Bupati-Walikota yang daerahnya terdampak pembangunan jalan tol akan siap membantu upaya pembebasan lahan dan melaporkan perkembangannya secara berkala kepada Gubernur.
Kemudian yang kedua, Perguruan Tinggi bersedia mengerahkan mahasiswanya untuk membantu sosialisasi kebijakan pemerintah terkait kebencanaan, baik untuk mitigasi maupun penanganan bencana kepada masyarakat berada di bawah koordinasi Badan Pemanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Ketiga, Pemprov Sumbar akan melibatkan perguruan tinggi untuk melakukan assessment atau identifikasi dan analisis situasi untuk dasar perencanaan kebijakan terkait kebencanaan di Sumbar.
Keempat, seluruh pihak berkomitmen untuk bersama-sama melaporkan hasil assessment dan validasi data tersebut kepada Presiden.
“Hasilnya nanti, akan kami laporkan bersama kepada Presiden,” tuturnya. (rdr)