Mahyeldi kembali menunjukkan komitmennya untuk mengutamakan kepentingan masyarakat di atas politik. Setelah sebelumnya bertemu dengan Epyardi Asda, kali ini Mahyeldi bertemu dengan Anggota DPR RI dari Gerindra Andre Rosiade saat menyambut Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto di Bandara Minangkabau, Kamis 16 Mei 2024.
Momen pertemuan kedua pemimpin ini terabadikan dalam foto yang beredar di media sosial. Dalam foto tersebut, Mahyeldi dan Andre terlihat akrab dan saling menebar senyum sembari berjabat tangan.
Keakraban keduanya semakin terlihat ketika Mahyeldi mengomentari salah satu postingan Instagram Andre Rosiade terkait bantuan bencana di Sumbar.
“Terima kasih Pak @andre_rosiade @gerindra untuk selalu sigap dan peduli,” tulis Mahyeldi di kolom komentar. Komentar Mahyeldi pun dibalas oleh Andre. “@mahyeldi samo2 pak Gub, semoga bisa membantu meringankan beban masyarakat,” balas Andre.
Pertemuan Mahyeldi dan Andre ini menjadi bukti bahwa politik tidak selalu tentang perpecahan. Di tengah situasi sulit seperti saat ini, para pemimpin justru harus bersatu dan bekerja sama untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.
Pemprov Sumbar melanjutkan dengan membuat diskusi tentang mitigasi dan penanggulangan dampak bencana di Sumbar, serta percepatan pembangunan jalan tol ruas Sicincin – 50 Kota dengan seluruh pihak terkait di Auditorium Gubernuran, Kota Padang, Provinsi Sumbar pada Jumat (24/5/2024).
Selain diskusi, dalam kegiatan tersebut juga dilakukan penandatanganan komitmen bersama antara Gubernur dan Bupati/Walikota yang daerahnya terdampak pembangunan jalan tol Padang – Lima Puluh Kota.
Dalam diskusi tersebut, Mahyeldi mengaku banyak mendapat saran dan masukan terkait penguatan mitigasi dan penanganan dampak bencana di Sumbar, serta untuk kelancaran pembangunan jalan tol Padang – Lima Puluh Kota ke depan.
Terkait kebencanaan, salah satu contoh masukannya adalah membentuk tim atau komunitas kerja untuk pengamanan masyarakat di sepanjang daerah berisiko bencana. Mengingat, saat ini potensi ancamannya masih besar terutama pada daerah sekitar kaki Gunung Marapi.
Kemudian terkait tol, Mahyeldi menyebut banyak masukan diterima. Kendati demikian, ia mengaku saat ini pihaknya masih menunggu penetapan trase (lajur) dari Pemerintah Pusat, untuk kemudian menjadi dasar bagi daerah dalam penetapan lokasi (Penlok) serta pembebasan lahan.
“Intinya semua siap mendukung sesuai bidangnya masing-masing, itu yang patut kita syukuri,” ungkap Mahyeldi. (rdr)