Berkah Endi pada Idul Adha 1445 Hijriah, Sapi Kesayangan Dibeli Jokowi untuk Kurban di Sumbar

Kepastian tersebut didapat dari data inventaris ternak calon Banmas Presiden nomor 524.3/533/DPKH/2024 tanggal 29 Mei 2024.

Sapi simental dengan berat 1 ton milik Endi, warga Kabupaten Limapuluh Kota dipilih Jokowi untuk berkurban di Sumbar. (Foto: Dok. Istimewa)

Sapi simental dengan berat 1 ton milik Endi, warga Kabupaten Limapuluh Kota dipilih Jokowi untuk berkurban di Sumbar. (Foto: Dok. Istimewa)

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan bantuan hewan kurban berupa sapi bagi setiap provinsi di Indonesia, termasuk Sumatera Barat (Sumbar) dan Ibu Kota Nusantara (IKN), dalam rangka menyambut Idul Adha 1445 Hijriah yang jatuh pada Senin (17/6/2024).

Berdasarkan keterangan Sekretariat Presiden RI, Presiden akan menyalurkan total 68 ekor sapi kurban tersebut ke pemerintah di 38 provinsi, satu ekor untuk OIKN, satu ekor untuk masjid tempat Presiden melaksanakan shalat Idul Adha, satu ekor untuk Masjid Istiqlal.

Selain itu, Presiden juga akan memberikan 27 ekor sapi untuk tokoh adat, tokoh agama, dan tokoh masyarakat di Kalimantan Timur serta masjid dan pondok pesantren di dekat kawasan IKN.

Sapi kurban itu juga disalurkan Jokowi di Sumbar. Belakangan diketahui, pada tahun ini, sosok peternak yang mendapat berkah dari orang nomor satu di republik ini bernama Endi.

Sapi jenis simental milik warga Pakan Salasa Mungka, Kecamatan Mungka, Kabupaten Limapuluh Kota itu diketahui memiliki bobot mencapai 1 ton dan dibeli oleh Jokowi dengan harga Rp85 juta.

Kepastian tersebut didapat dari data inventaris ternak calon Banmas Presiden nomor 524.3/533/DPKH/2024 tanggal 29 Mei 2024.

“Jumlahnya adalah semua provinsi mendapatkan satu (ekor), termasuk OIKN satu (ekor), dan beberapa arahan khusus Bapak Presiden,” kata Kepala Sekretariat Presiden (Setpres), Heru Budi Hartono di Istana Kepresidenan, Jumat (14/6/2024).

Menurut Heru, sapi-sapi kurban Presiden Jokowi beratnya bervariasi, antara 800 kilogram hingga 1 ton setiap ekor.

Dia pun mengatakan bahwa Sekretariat Presiden bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Peternakan di masing-masing daerah demi memastikan bahwa sapi-sapi kurban tersebut telah melalui proses pemeriksaan kesehatan sehingga aman dikonsumsi masyarakat.

“Kami pastikan semua sapi selama proses pemilihan tersebut melalui rangkaian (tes) kesehatan sehingga terhindar dari penyakit yang memang tidak kita inginkan,” tuturnya. (rdr)

Exit mobile version