Polisi Sesumbar Klaim Akan Tuntaskan Kasus Penemuan Mayat Kuranji Padang, Sudah Sejauh Mana?

Yang lain tidak ada (membuat beritanya), maksudnya apa? Anda mau membuat beritanya biar tambah ramai yah? Jangan seperti berita tentang Kasat Reskrim (Polres) Pessel.

Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Dwi Sulistyawan. (Foto: Dok. Humas Polda Sumbar)

Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Dwi Sulistyawan. (Foto: Dok. Humas Polda Sumbar)

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Setelah sempat mempertanyakan informasi tak jelas terkait penemuan mayat di Kuranji, Kota Padang beberapa waktu lalu, Kepala Bidang (Kabid) Hubungan Masyarakat (Humas) Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Barat (Sumbar), Kombes Dwi Sulistyawan kini menyebut bahwa polisi tengah menyelidiki terkait kasus tersebut.

Polisi, katanya, saat ini masih melakukan penyelidikan terkait penemuan mayat seorang anak laki-laki yang diketahui bernama Afif Maulana (13) yang merupakan salah satu pelajar SMP di Kota Padang.

“Hingga sampai saat ini pihak kepolisian dari Polresta Padang masih melakukan penyelidikannya,” kata Dwi Sulistyawan via keterangan tertulisnya, Kamis (20/6/2024) malam.

Namun, ia tak menjelaskan secara detil sejauh mana perkembangan penyelidikan yang dilakukan polisi terkait kasus tersebut.

Pasca ditemukannya mayat seorang anak laki-laki di Bypass tepatnya di bawah Jembatan Kuranji Kota Padang pada Minggu (9/6/2024), ia mengatakan, mayat tersebut di bawa ke RS Bhayangkara (Polda Sumbar) untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. “Pada Senin (10/6/2024) lalu, juga telah dilakukan autopsi yang dilakukan oleh dokter forensik,” katanya.

Selain itu, Kombes Dwi Sulistyawan juga sesumbar mengeklaim telah meminta keterangan dari beberapa masyarakat sebagai saksi atas penemuan jasad Afif Maulana.

“Jadi jika ada informasi dari masyarakat, agar dapat disampaikan kepada kami (polisi) untuk kemudian kami tindaklanjuti sehingga tidak terjadi simpang siur informasi,” katanya.

Atas nama Polda Sumbar, ia menyampaikan duka terhadap pihak keluarga korban atas peristiwa yang terjadi.

“Kami menyampaikan duka cita atas ini, dan kepada keluarga korban kami sampaikan bahwa kasus penemuan mayat ini akan kami tuntaskan,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, Kabid Humas Kombes Dwi Sulistyawan mempertanyakan tudingan yang menyebut bahwa AF meninggal dunia karena disiksa oleh oknum anggota Polri.

“Yang ngomong siapa itu? Terus mau dibesar-besarkan informasi yang tidak jelas itu?,” katanya via pesan singkat, Minggu (16/4/2024) lalu.

Bahkan, Kombes Dwi Sulistyawan mengatakan hanya Radarsumbar.com saja yang menanyakan kasus itu ke Kapolda, Irjen Suharyono, dirinya hingga Kapolresta Padang Padang (Plh Kapolresta Padang Padang, red), AKBP Ruly Indra Wijayanto.

“Yang lain tidak ada (membuat beritanya), maksudnya apa? Anda mau membuat beritanya biar tambah ramai yah? Jangan seperti berita tentang Kasat Reskrim (Polres) Pessel,” katanya.

Titik Terang

Teka-teki penyebab kematian remaja laki-laki berinisial AF (13) yang ditemukan mengambang di sungai Batang Kuranji, tepatnya di jembatan samping Uje BP Cafe, Jalan Bypass KM 9, Kelurahan Pasar Ambacang, Kecamatan Kuranji, Kota Padang Padang, pada Minggu (9/6/2024) mulai menemukan titik terang.

Kasus tersebut kembali mencuat ke permukaan setelah rekan korban bernama Adit menceritakan kejadian yang menimpanya dan korban AF sebelum peristiwa nahas itu terjadi.

Lewat video yang diposting akun TikTok @riki.lesmana6, Adit menjelaskan, kejadian itu bermula ketika pada Sabtu (8/6/2024) malam, petugas kepolisian menghalau sejumlah remaja yang hendak tawuran. Saat itu Adit dan korban yang mengendarai motor juga termasuk dalam rombongan yang dikejar.

Saat pengejaran itu, Adit mengaku mendapat perlakuan tidak mengenakkan dari petugas. Motor yang dikendarainya bersama AF seketika ditendang, hingga membuatnya berdua terjatuh.

“(Polisi) tidak ada nyuruh berhenti, langsung (motor, red) ditendang saja,” terang Adit dinukil Radarsumbar.com, Minggu (16/6/2024) siang.

Usai jatuh, Adit mengaku, langsung bangun untuk mencari handphone (HP) miliknya yang ikut terjatuh. AF yang jatuh tak jauh darinya juga ikut bangkit. Saat itu terjadi percakapan antara Adit dan AF.

AF sempat mengutarakan kepada Adit untuk melompat dari atas jembatan ke bawah sungai Batang Kuranji. Namun rencana AF mendapat penolakan dari Adit.

Jarak kami hanya sekitar 2,5 meter. Waktu itu AF sempat bertanya, melompat kita Bang Dit. Saya jawab, tidak. Abang mau menyerahkan diri. Abang mau cari HP dulu,” kata Adit menirukan percakapan mereka berdua.

Usai percakapan itu, Adit langsung diamankan petugas. Ia bersama sejumlah remaja lainnya yang ikut diamankan dibawa ke Mapolsek Kuranji. Sejak saat itu Adit mengaku tidak lagi melihat AF.

Dugaan tindakan kekerasan yang dialami Adit berlanjut hingga di Mapolsek Kuranji. Di kantor tersebut, Adit mengaku disetrum hingga ditendang.

“Tiba di Polsek Kuranji, kami langsung disetrum. Juga ditendang dengan sepatunya. Kalau menangis, malah dipukul,” beber Adit.

Bahkan kata Adit, ada yang disuruh berguling-guling. “Ada yang disuruh guling-guling,” ujarnya.

Adit melanjutkan, kemudian pada Minggu (9/6/2024), Adit bersama remaja lainnya dikumpulkan. Kembali, pada Minggu tersebut, Adit juga tak melihat AF. Adit mengaku dirinya sempat mendapatkan ancaman.

“Siapa yang coba mengadu, dan saya diproses, kalian bakal dimasukkan ke sel,” kata Adit menirukan ucapan petugas.

Adit mengaku, tak satu pun barang bukti senjata tajam yang diamankan petugas saat itu.

“Ndak ada BB (barang bukti) dapat malam itu. (Saya, red) ndak ada bawa sajam,” jawab Adit ketika ditanya terkait senjata tajam.

Adit menduga, AF melompat ke bawah sungai karena dirinya tidak lagi melihat AF sejak jatuh dari atas motor.

Adit juga menduga, keputusan AF melompat ke bawah sungai juga disebabkan ketakutannya kepada orangtuanya jika ia ketahuan ditangkap polisi.

“Dia (AF) takut dimarahi orangtuanya kalau ketahuan ditangkap,” ujar Adit yang mengalami sejumlah luka di tubuh akibat kejadian tersebut.

Diberitakan sebelumnya, masyarakat di kawasan Bypass Kota Padang digegerkan dengan penemuan jasad seorang anak-anak tanpa identitas dengan kondisi mengapung.

Korban dengan jenis kelamin laki-laki tersebut ditemukan mengapung di permukaan Sungai Kuranji atau tepatnya di bawah bawah jembatan samping Uje BP Cafe, Jalan Bypass KM 9, Kelurahan Pasar Ambacang, Kecamatan Kuranji, Kota Padang Padang.

Penemuan mayat tersebut dilaporkan pada Minggu (9/6/2024) siang pukul 11.55 WIB. “Identitas korban belum diketahui,” kata Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Kuranji, Kompol Nasirwan via keterangan tertulis. (rdr)

Exit mobile version