PADANG, RADARSUMBAR.COM – Direktur LBH Padang, Indira Suryani mengatakan, pihaknya sudah melaporkan dugaan kekerasan fisik yang terjadi pada Rabu (9/6/2024) terhadap siswa SMP bernama Afif Maulana yang ditemukan tewas di bawah Jembatan Kuranji, Kota Padang.
“Kita sudah menyerahkan bukti-bukti ke Propam Polda Sumbar, diantaranya menyerahkan kronologis kejadian yang ditelusuri oleh tim LBH Padang, termasuk pengakuan dari anak-anak yang diduga kuat mendapat penyiksaan saat kejadian itu,” tutur Indira di acara Apa Kabar Indonesia Pagi TV One, Kamis (27/6/2024).
Indira mengklaim, timnya sudah mendatangi satu persatu anak-anak yang mendapat penyiksaan dan langsung berinisiatif melaporkan ke Propam Polda terkait penyiksaan oleh teman-teman Afif dan juga diduga kuat dirasakan oleh Afif Maulana.
“Kami akan membawa saksi-saksi tersebut ketika mereka sudah dalam proses perlindungan di LPSK,” tambah Indira.
Sementara itu, identifikasi terhadap oknum polisi yang melakukan penyiksaan saat ini masih belum bisa didapatkan. Namun, pihak LBH memastikan ada dua TKP kejadian, yakni, Jembatan Kuranji dan Polsek Kuranji yang bisa menjadi salah satu sumber kuat untuk penyelidikan.
“Dari laporan yang didapatkan dari saksi inisial A, dia sempat mengaku sudah mendapatkan pemukulan sejak di Jembatan Kuranji. Kemudian, bergulir ke Polsek Kuranji.”
Ternyata tidak sampai disitu, mereka ini dipindah ke Mapolda Sumbar kemudian disuruh guling-guling dan disundut rokok. Bahkan, ada yang tidur 24 jam setelah pulang karena sudah lelah mengalami intimidasi dana penyiksaan.
“Saat ditanyai polisi waktu itu, para anak-anak ini mengaku disulut rokok kalau tidak mengaku sampai akhirnya dipaksi mengaku dan aksi sundutan rokok baru berhenti,” jelasnya.