LBH Padang sendiri saat ini tengah berupaya untuk meminta salinan dari rekaman CCTV di Polsek Kuranji dan juga sejumlah lokasi yang dekat dengan kejadian.
“Tentu saja, nanti polisi pasti mencari second opinion dan ada dua alibi yakni, bunuh diri atau petugas membela diri,” tutup Indira.
Terkait pernyataan LBH Padang tersebut, pihak dari siaran ‘Apa Kabar Pagi TV One’ sudah mencoba menghubungi Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Dwi Sulistyawan yang sudah konfirmasi, tapi hingga berita ini tayang tetap tak bisa dihubungi.
Sementara, Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono turun langsung untuk menemui keluarga dari siswa SMP bernama Afif Maulana yang ditemukan tewas di bawah jembatan Kuranji, Padang.
Orang nomor satu di Polda Sumbar itu dengan kerendahan hati langsung menemui keluarga korban yang tengah berada di antara barisan massa aksi unjuk rasa di depan Kantor Polda Sumbar.
“Saya atas nama institusi Polri sebagai Kapolda Sumbar menyampaikan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya terhadap korban bernama Afif Maulana yang masih berusia 13 tahun,” kata Suharyono yang disaksikan puluhan peserta aksi.
Tidak lupa ia mendoakan agar keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan serta keikhlasan, dan almarhum arwahnya diteirma di sisi Allah SWT.
Suharyono di hadapan puluhan peserta demo yang hadir, kuasa hukum pihak korban, serta keluarga korban juga kembali menegaskan bahwa dirinya bertanggungjawab secara penuh dalam kasus itu. (rdr)