Aksi Unjuk Rasa Kembali Terjadi di Polda Sumbar, Kali Ini Dukung Polisi Tuntaskan Kasus Kematian Afif Maulana

Kami mendukung Polda Sumbar untuk menindak tegas aksi-aksi begal, tawuran, geng motor yang terus meresahkan warga Kota Padang.

Aksi kembali unjuk rasa kembali terjadi di Polda Sumbar. Kali ini dukungan terhadap Polda Sumbar dalam kasus Afif Maulana dari Menyala Institute. (Foto: Dok. Radarsumbar.com)

Aksi kembali unjuk rasa kembali terjadi di Polda Sumbar. Kali ini dukungan terhadap Polda Sumbar dalam kasus Afif Maulana dari Menyala Institute. (Foto: Dok. Radarsumbar.com)

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Pasca puluhan aktivis yang tergabung dalam Jaringan Pembela Hak Asasi Manusia (HAM) Sumatera Barat (Sumbar) melakukan aksi unjuk rasa menuntut keadilan atas dugaan penyiksaan oleh oknum polisi terhadap Afif Maulana (13) yang ditemukan meninggal dunia di bawah Jembatan Sungai Kuranji, Kota Padang pada Minggu (9/6/2024) di depan Mapolda Sumbar pada Rabu (26/6/2024) sore yang lalu.

Terbaru, aksi tandingan dari sejumlah kelompok masyarakat yang mengatasnamakan Menyala Institute melakukan aksi damai di depan Mapolda Sumbar pada Jumat (28/6/2024) sore.

Dalam aksi tersebut mereka mendukung usaha-usaha Polda Sumbar dalam memberantas aksi tawuran, geng motor yang kian hari kian meresahkan warga Kota Padang.

“Kami mendukung Polda Sumbar untuk menindak tegas aksi-aksi begal, tawuran, geng motor yang terus meresahkan warga Kota Padang,” kata Direktur Eksekutif Menyala Institute, Pandu Putra Utama.

Pada kesempatan itu, ia juga menyampaikan duka atas meninggalnya Afif Maulana yang ditemukan meninggal di bawah Jembatan Sungai Kuranji, Kota Padang pada Minggu (9/6/2024) lalu..

“Sekarang kita menunggu hasil penyelidikan dari Kompolnas yang telah menyelidiki kasus ini. Kami mengucapkan turut berduka atas meninggalnya Afif Maulana. Saat ini kami mendukung secara moril Polda Sumbar untuk mengupas kejadian ini,” katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Sumbar, Kombes Dwi Sulistyawan mengapresiasi dukungan moril dari masyarakat terhadap polisi yang pada saat ini gencar memerangi aksi begal, tawuran, serta geng motor yang meresahkan masyarakat di Kota Padang.

“Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan masyarakat terhadap Polda Sumbar, dan kami berharap bersama-sama mengawasi apa yang telah dilakukan oleh Polda Sumbar,” katanya.

Polisi, katanya, meminta setiap elemen masyarakat untuk tidak saling menyalahkan, serta memberikan masukan terhadap Polda Sumbar terkait kasus ini.

“Kita seharusnya tidak saling menyalahkan. Seharusnya saling memberikan masukan dan mengawasi apa yang telah kita perbuat dan lakukan. Jangan saling menyalahkan. Tentu akan membuat permasalahan tambah panjang,” katanya.

Untuk masalah kematian Afif Maulana, Dwi Sulistyawan menegaskan, kematian Afif Maulana diduga meloncat sendiri dari jembatan.

“Dugaan kuat kematian Afif Maulana disebabkan yang bersangkutan meloncat sendiri dari jembatan. Hal ini sesuai dengan keterangan saksi kunci Aditya yang merupakan teman korban. Jika ada dari masyarakat yang bisa menghadirkan saksi yang lain, harap melaporkan kepada kami. Sampai saat ini belum ada yang menyatakan korban dianiaya,” katanya.

Eks Kapolres Sijunjung itu juga tidak menampik telah terjadi pelanggaran yang diduga dilakukan oleh oknum polisi terhadap pelaku tawuran di Polsek Kuranji.

“Pada saat ini, 17 anggota akan diproses. Kapolda Sumbar sangat tegas akan menindak jika ada anggotanya yang bersalah. 17 anggota tersebut terlibat pelanggaran dari yang kecil hingga yang sedang,” tuturnya. (rdr)

Exit mobile version