PADANG, RADARSUMBAR.COM – KPU Sumbar mengedukasi masyarakat di provinsi setempat untuk meningkatkan partisipasi pemilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024, dengan mengajak nonton bareng (nobar) film berjudul ‘Tepatilah Janji’.
“KPU mengajak masyarakat dari berbagai unsur nonton bareng film berjudul ‘Tepatilah Janji’ dalam rangka mengedukasi dan meningkatkan partisipasi pemilih,” kata Komisioner KPU Sumbar Jons Manedi di Padang, Jumat.
Film ‘Tepatilah Janji’ tersebut merupakan garapan KPU RI yang ditujukan untuk menyukseskan penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024.
Film yang disutradarai Garin Nugroho itu mengangkat isu seputar politik, pemilih dan persiapan pilkada secara umum.
Jons menyakini dengan mengajak masyarakat nonton bareng film maka tingkat partisipasi pemilih di Ranah Minang dapat meningkat.
Apalagi, pada Pilkada 2024 KPU Sumbar menargetkan partisipasi pemilih 77,5 persen sesuai yang ditargetkan KPU RI.
“Ini upaya KPU menaikkan partisipasi pemilih di Sumbar dari tingkat partisipasi Pemilu 14 Februari 2024 sebesar 75,63 persen,” sebut dia.
Selain calon pemilih KPU Sumbar juga melibatkan komisioner dan perangkat KPU kabupaten dan kota, tokoh masyarakat, tokoh partai politik, liaison officer atau perantara para calon kepala daerah yang maju pada Pilkada 2024.
Rencananya, KPU Sumbar akan mengadakan nonton bareng film ‘Tepatilah Janji’ sebanyak tiga kali untuk mengedukasi masyarakat terkait pemilihan.
Untuk tahap kedua, KPU mengajak para pemilih pemula menyaksikan langsung film yang dibintangi oleh Bima Zeno, Kevin Abani, Siti Fauziah, Mas Udik, Faradina Mufti, Shenina Cinnamon dan Ibnu Jamil tersebut.
“Terakhir, kita akan melibatkan komunitas atau organisasi masyarakat yang belum kita ajak pada tahap pertama dan kedua,” kata dia.
Sementara itu, Delfi Neski salah seorang penonton film ‘Tepatilah Janji’ menyambut baik edukasi politik yang diselenggarakan oleh KPU Provinsi Sumbar.
Salah satu poin penting film itu yakni pentingnya mengedukasi masyarakat tentang bahaya praktik politik uang selama tahapan pesta demokrasi.
“Film ini sangat bagus untuk mengedukasi masyarakat karena cukup relevan dengan beberapa peristiwa politik yang pernah terjadi,” ujar Delfi. (rdr/ant)