PADANG, RADARSUMBAR.COM – Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Sumatra Barat (Sumbar) mencatat tidak ada pekerja migran Indonesia (PMI) asal Sumbar yang bekerja di negara yang tengah dilanda konflik atau peperangan.
Kepala Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Provinsi Sumbar, Bayu Aryadhi, menjelaskan bahwa konflik yang terjadi di Palestina dan Lebanon saat ini tidak berdampak pada pekerja migran asal Sumatera Barat.
Menurut data BP2MI, tidak ada pengiriman pekerja migran secara resmi ke daerah konflik tersebut. “Meski tidak ada pekerja Indonesia dari Sumbar di zona konflik, kami tetap menunggu informasi lebih lanjut dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) setempat.”
“Ini penting, karena BP2MI tidak memiliki data pekerja migran yang berangkat melalui jalur tidak resmi,” ujar Bayu di Kota Padang pada Jumat (18/10/2024).
Bayu Aryadhi juga menjelaskan bahwa pengiriman dan penempatan pekerja migran Indonesia secara resmi dilakukan melalui lima skema, yaitu Government to Government(G to G), Private to Private (P to P), Government to Private (G to P), untuk kepentingan perusahaan sendiri (UKPS), dan jalur Mandiri.
“Saat ini, pekerja asal Sumbar yang terbanyak bekerja di Malaysia dan Jepang, dengan jenis pekerjaan yang beragam, seperti tenaga terampil, perawat di panti asuhan atau panti jompo, sektor pertanian, konstruksi, terapis, hingga nelayan,” tambahnya. (rdr/infopublik)