PADANG, RADARSUMBAR.COM – Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PW IPM) Sumatera Barat (Sumbar) mengambil langkah konkret dalam menghadapi krisis iklim global dengan menggelar acara bertajuk “Peran Pelajar sebagai Agen Perubahan dalam Mitigasi Krisis Iklim untuk Masa Depan Berkelanjutan”.
Kegiatan ini berlangsung di Trimity Cafe, Jalan Samudera No. 9 Air Tawar Barat, Padang, dan diikuti oleh pelajar dari seluruh wilayah Sumatera Barat.
Acara ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran lingkungan, memotivasi PW IPM Sumbar agar terlibat aktif dalam pelestarian lingkungan, dan menggalang kolaborasi dengan pemerintah dan masyarakat demi tercapainya Net Zero Emission 2050.
Narasumber utama dalam kegiatan ini, Dr. (Cand.) Mardianton, S.EI., M.Pd., CHt, mahasiswa Program Doktoral Universitas Negeri Padang (UNP), menyampaikan bahwa peran aktif generasi muda khususnya G-Z sangat penting dalam upaya mitigasi perubahan iklim.
Dia memuji PW IPM Sumatera Barat atas inisiatif mereka dan menekankan bahwa keterlibatan IPM adalah wujud nyata kepedulian terhadap masa depan bumi.
Mardianton juga mengingatkan bahwa krisis iklim adalah isu global yang membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak.
“Kepedulian dan aksi nyata seperti ini harus terus digalakkan agar generasi muda bisa menjadi motor perubahan yang berdampak positif bagi lingkungan,” ujarnya.
Selain Mardianton, Tsabit, seorang pelajar inspiratif yang telah aktif dalam berbagai aksi lingkungan, turut memberikan motivasi kepada peserta.
Dia berbagi pengalaman tentang langkah-langkah sederhana namun berdampak besar dalam menjaga kelestarian lingkungan, sekaligus mendorong peserta untuk melakukan hal serupa di lingkungan masing-masing.
Ketua PW IPM Sumatera Barat, Salendra, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program nasional PP IPM yang dilaksanakan secara serentak di berbagai wilayah Indonesia.
Di Sumatera Barat, acara ini berlangsung di enam titik berbeda dengan dukungan IPM di tingkat daerah “Pelajar adalah agen perubahan yang memiliki peran strategis dalam menghadapi krisis iklim,” kata Salendra.
Ia menegaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, tetapi juga memupuk komitmen jangka panjang agar pelajar berperan aktif dalam menjaga lingkungan dan mencapai target Net Zero Emission 2050.
Acara ini ditutup dengan aksi gotong royong membersihkan sampah plastik di sepanjang pantai Samudera Air Tawar Barat.
Aksi tersebut menjadi bukti bahwa mitigasi krisis iklim tidak hanya berbentuk diskusi, tetapi harus diwujudkan dalam langkah-langkah konkret di lapangan.
Para peserta berharap kegiatan ini menjadi awal dari inisiatif yang berkelanjutan untuk menjaga lingkungan dan mewujudkan masa depan yang lebih hijau. “Ini adalah langkah awal,” ujar Salendra.
“Kami yakin dengan semangat dan kebersamaan, IPM Sumatera Barat dapat terus menjadi pelopor dalam menjaga lingkungan demi masa depan yang berkelanjutan,” tutupnya. (rdr)
Komentar