KPU: 543 Pemilih Pilkada Sumbar Berada di Zona Erupsi Marapi

Jika terjadi letusan, petugas akan memindahkan lokasi pencoblosan ke rumah warga di Jorong Ateh Bukik.

Komisioner KPU Sumbar Jons Manedi. (Foto: infopublik)

Komisioner KPU Sumbar Jons Manedi. (Foto: infopublik)

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menyebut sebanyak 543 calon pemilih yang tersebar di tiga tempat pemungutan suara (TPS) berada dalam zona erupsi Gunung Marapi yang berada di Kabupaten Agam.

“Kita sudah himpun data dari teman-teman KPU Kabupaten Agam ada tiga tps yang berada dalam radius 4,5 kilometer dari pusat erupsi Gunung Marapi,” kata Komisioner KPU Provinsi Sumbar Jons Manedi di Padang, Jumat.

Ketiga TPS tersebut yakni TPS 1 dengan 234 pemilih, TPS 2 dengan 160 pemilih serta TPS 3 dengan 149 pemilih. Sebagai langkah mitigasi, KPU akan memindahkan tps tersebut ke lokasi yang lebih aman atau enam kilometer dari pusat erupsi.

Selain itu, KPU juga mendata terdapat tiga kecamatan yang berpotensi terdampak erupsi maupun ancaman lahar dingin.

Daerah itu yakni Kecamatan Pariangan, Kecamatan Lima Kaum dan Kecamatan Sungai Tarab. Di Kecamatan Pariangan terdapat 1.802 pemilih yang berada di sekitar aliran lahar Marapi.

Selanjutnya di Kecamatan Lima Kaum terdapat 3.708 calon pemilih yang tersebar di dua nagari atau desa, yang berpotensi terdampak erupsi gunung api 2.891 meter di atas permukaan laut (MDPL) itu.

Rinciannya 1.952 calon pemilih di Nagari Parambahan dan 1.756 pemilih di Nagari Labuah. Terakhir, di Kecamatan Sungai Tarab terdapat 1.051 calon pemilih dari tiga tps yang juga berpotensi terdampak erupsi Gunung Marapi.

Jika terjadi letusan, petugas akan memindahkan lokasi pencoblosan ke rumah warga di Jorong Ateh Bukik.

“Apabila aktivitas Gunung Marapi terus mengalami peningkatan maka akan kita pindahkan ke lokasi terdekat atau yang paling aman,” ujarnya.

Tambahan informasi, merujuk data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Gunung Marapi di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar naik level dari status waspada menjadi siaga pada 6 November 2024. Di saat bersamaan instansi itu mengeluarkan sejumlah rekomendasi.

Rekomendasi tersebut di antaranya melarang masyarakat, pendaki atau pengunjung agar tidak masuk dan berkegiatan di dalam wilayah radius 4,5 kilometer dari pusat erupsi (Kawah Verbeek).

Selain itu, warga yang bermukim di sekitar lembah, aliran dan bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi diminta selalu mewaspadai potensi atau ancaman bahaya lahar hujan yang dapat terjadi terutama saat musim hujan. (rdr/ant)

Gabung WhatsApp Channel, Telegram Channel, dan follow juga Facebook, Instagram Radar Sumbar untuk update berita terbaru
Exit mobile version