PADANG, RADARSUMBAR.COM – Wisatawan yang berkunjung ke Sumatera Barat sepanjang tahun 2024 lebih memilih untuk menginap di homestay dengan alasan lebih dekat ke destinasi wisata dan ingin merasakan suasana asli di daerah.
“Data yang kita miliki, wisatawan di Sumbar baik wisatawan lokal, wisatawan Nusantara maupun wisatawan mancanegara ternyata lebih memilih untuk menginap di homestay daripada di hotel,” kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Sumbar, Luhur Budianda, di Padang, Selasa.
Ia mengatakan data itu berdasarkan penelitian yang dilakukan Lembaga Penelitian Ekonomi Regional (LPER) FEB Universitas Andalas.
“Data tersebut dihimpun Neraca Satelit Pariwisata Daerah (Nesparda) Sumatera Barat 2024 yang bisa dipedomani oleh semua pihak yang terkait pariwisata,” ujar Luhur.
Berdasarkan data penelitian itu, mayoritas wisatawan nusantara asal Sumbar memilih untuk menginap di rumah keluarga atau teman dengan persentase sebesar 44,3 persen, menginap di homestay 12,2 persen, di hotel bintang 4 sebanyak 5,8 persen, hotel bintang 3 sebanyak 6,2 persen, dan bintang 2 sebanyak 2,2 persen.
Wisatawan nusantara dari luar Sumbar memilih menginap di rumah keluarga 42,3 persen, di homestay 16,5 persen, di hotel bintang 4 sebanyak 10,5 persen, hotel bintang 3 sebanyak 13 persen, dan bintang 2 sebanyak 3 persen.
Wisatawan mancanegara yang berkunjung juga memilih homestay sebagai akomodasi utama, dengan persentase sebesar 33,7 persen, guest house 15,3 persen, hotel bintang 4 sebanyak 20,4 persen, bintang 3 sebanyak 13,3 persen, dan bintang 2 hanya 1 persen.
Luhur mengatakan, seiring makin tingginya minat wisatawan untuk menginap di homestay, ada pekerjaan rumah yang mengiringi yaitu memastikan standardisasi homestay yang ada di daerah.
Penelitian yang dilakukan oleh LPER FEB Unand tersebut dilakukan melalui metode survei online dan lapangan. Responden meliputi wisnus dan wisman, diperkuat dengan Focus Group Discussion (FGD) dengan stakeholder terkait.
Data sekunder diambil dari Badan Pusat Statistik (BPS), Dinas Pariwisata Provinsi/Kabupaten/Kota, Dinas Komunikasi dan Informatika, dan sumber relevan lainnya.
Metode pengumpulan data dilakukan pada periode low season (kunjungan rendah) Mei dan Juni 2024 sebanyak 2.000 responden). Periode high season (kunjungan tinggi ) Juli dan Agustus 2024 sebanyak 2.000 responden. Khusus wisman dengan 100 responden. (rdr/ant)