PADANG, RADARSUMBAR.COM – Liburan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) di Sumatera Barat (Sumbar) menyisakan banyak cerita, tapi sayangnya nggak semuanya manis.
Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Luhur Budianda, mengakui kalau masalah hospitality dan kebersihan masih jadi pekerjaan rumah yang belum selesai.
“Dari evaluasi kami, dua hal ini terus jadi tantangan utama pariwisata di Sumbar,” ungkap Luhur pada Kamis (2/1/2025).
Luhur menyebut banyak wisatawan yang mengeluhkan kenaikan harga makanan dan minuman yang nggak masuk akal di beberapa tempat wisata. Belum lagi tarif parkir yang melonjak drastis, bikin kantong wisatawan bolong.
“Salah satu laporan yang kami terima, harga makanan dan tarif parkir di beberapa destinasi wisata benar-benar bikin kaget. Ini jadi catatan penting buat kita semua,” tambahnya.
Selain itu, kebersihan juga masih jadi masalah serius. Banyak tempat wisata di Ranah Minang yang belum mampu menjaga kebersihan secara maksimal.
Sampah berserakan di sana-sini, membuat keindahan alam Sumbar jadi kurang menarik di mata pengunjung.
Untuk mengatasi masalah ini, Luhur menekankan pentingnya kerja sama. Pemerintah daerah, kelompok sadar wisata, dan pengunjung harus bahu-membahu menciptakan suasana wisata yang bersih dan ramah.
“Kami nggak bisa kerja sendiri. Semua pihak harus sadar dan ikut ambil bagian,” tegasnya.
Terkait kunjungan wisatawan selama libur akhir tahun (Nataru) di Sumbar, Luhur mengaku pihaknya masih menghitung angka pastinya.
Namun, dia optimis pariwisata Sumbar akan bangkit pada 2025, apalagi setelah pembangunan Tol Padang-Sicincin sepanjang 36,6 kilometer rampung.
Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar, Sugeng Arianto, mengungkapkan jumlah wisatawan mancanegara yang masuk ke Sumbar melalui Bandara Internasional Minangkabau pada November 2024 hanya mencapai 6.041 kunjungan.
Angka ini turun 19,57 persen dibandingkan Oktober, yang mencatat 7.511 kunjungan. Wisatawan mancanegara paling banyak berasal dari Malaysia dengan 4.977 kunjungan, diikuti Singapura (78 kunjungan), Australia (67 kunjungan), dan China serta Inggris masing-masing 29 kunjungan.
Sumbar punya potensi wisata yang luar biasa, tapi semua akan sia-sia kalau masalah kebersihan dan pelayanan nggak segera dibenahi.
Dengan kolaborasi yang baik dan kesadaran bersama, liburan di Ranah Minang pasti akan jadi pengalaman yang lebih indah bagi semua. (rdr/ant)
Komentar