Dialog tersebut, kata Andre, berlangsung baik. Masyarakat telah menyampaikan apa yang selama ini menjadi keluhannya. “Alhamdulillah dialognya berjalan dengan konstruktif, dengan sejuk, seluruh aspirasi disampaikan dengan tenang dan enak. Seluruh masukan dari masyarakat nanti akan dikaji oleh PLN. Yang jelas, PLN tentu tidak akan memaksakan. PLN hanya memastikan investasi ini berjalan lancar, aman, damai dan bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya,” tutur Sekretaris Fraksi Gerindra MPR RI ini.
Andre menjelaskan, rencana proyek ini sudah mengemuka sejak lama. Namun proses sosialisasi sempat terkendala dikarenakan pandemi Covid-19. “Investor Arab (Acwa Power) itu sudah menang tender di PLN Indonesia Power tahun 2020, lalu dibikinlah perusahaan patungan yakni PT Indo Acwa Tenaga Singkarak. Sosialisasinya terhenti karena Covid. Pasca Covid sosialisasi dilanjutkan, namun bermasalah,” ujarnya.
Investasi ini kata Andre pada prinsipnya tidak ada pemaksaan.” Yang jelas saya ingin menegaskan kepada masyarakat di jaman ini tidak ada pemaksaan untuk investasi ini harus dilaksanakan. Kita mengedepankan dialog dan terbuka. Kehadiran kami membuka dialog ini juga untuk menepis juga persepsi dari luar Sumbar seakan-akan Sumbar ini selalu anti terhadap investasi,” tegas Andre.
“Karena itu hari ini kita undang PLN Indonesia Power dengan Indo Acwa Tenaga Singkarak berdialog langsung dengan masyarakat untuk mencari titik temu. Kalau memang ternyata tidak ada titik temu, PLN tentu akan mengkaji ulang untuk memikirkan memindahkan tempat investasinya,” tutup Andre Rosiade. (rdr)
Komentar