PADANG, RADARSUMBAR.COM – Sumatera Barat (Sumbar) memiliki banyak potensi kearifan lokal yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) generasi muda di antaranya pendidikan di surau atau masjid maupun di lapau atai kedai, selain pendidikan formal di sekolah hingga perguruan tinggi.
Hal itu disampaikan Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah dalam Webinar Daerah Menyongsong Indonesia Emas 2045. “Kita terus mendorong integrasi antara potensi kearifan lokal ini dengan pendidikan formal agar bisa menghasilkan generasi muda yang memiliki daya saing menyambut bonus demografi 2045,” katanya, Sabtu (10/7/2021).
Pendidikan surau membangun kemampuan mental dan spiritual sementara pendidikan lapau membangun sosialisasi komunikasi hingga negosiasi yang dibutuhkan untuk melengkapi kemampuan akademik. Gubernur mengakui pendidikan surau dan lapau mulai tergerus oleh dinamika zaman, seiring berubahnya sistem pemerintahan nagari menjadi kelurahan atau desa.
Namun pasca reformasi gerakan kembali ke nagari bergaung di Sumbar, bersamaan dengan itu kearifan lokal pendidikan di surau dan lapau juga kembali dibangkitkan. Meskipun harus diakui, belum maksimal, namun potensi itu diyakini bisa menjadi salah satu solusi dalam pengembangan SDM generasi muda Sumbar.
Selain itu forum-forum diskusi di perguruan tinggi, juga terus didorong untuk melatih kemampuan mahasiswa dalam mimbar-mimbar pertemuan. Sementara itu dalam pendidikan formal Sumbar juga membangun kolaborasi antara provinsi dan kabupaten/kota dari berbagai segi baik kebijakan maupun anggaran.
“Sumbar terus mendorong SMK untuk bisa menyesuaikan kurikulumnya dengan kebutuhan dunia kerja. Kurikulum yang dimaksud bukan kurikulum pokok tetapi kurikulum pendamping seperti muatan lokal yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja,” ujarnya.
Di tingkat SMA, lanjut dia, Sumbar juga tengah mewacanakan untuk mewajibkan seluruh siswa kelas XII masuk asrama dengan tujuan memberikan penguatan kemampuan akademik agar bisa diterima di perguruan tinggi ternama dalam maupun luar negeri.
“Dengan demikian pada masa Indonesia emas 2045 generasi muda Sumbar telah memiliki kemampuan dan kapasitas untuk bersaing di tingkat nasional maupun internasional,” katanya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy mengatakan Indonesia akan memasuki puncak Bonus Demografi pada 2045. Jika bisa memanfaatkan peluang itu secara maksimal, Indonesia akan menjadi empat negara dengan perekonomian terkuat pada saat itu.
Namun jika gagal mengelola potensi itu, maka yang terjadi adalah bencana sosial seperti pengangguran yang tinggi, naiknya angka kejahatan dan kenakalan remaja. Karena itu perlu langkah-langkah penguatan SDM generasi muda sejak sekarang dengan melibatkan semua pihak dari tingkat pusat hingga daerah. (*)