Penerbangan di Bandara hanya Perlu Sekali PCR, Wagub Sumbar: Kalau Dua Kali Mubazir

Pemeriksaan di bandara BIM dilakukan dua lapis. Pertama validasi di depan, kemudian di dalam. Rata-rata, hanya dua tujuan yaitu Batam dan Jakarta.

Wagub Audy di BIM.

PADANG, HARIANHALUAN.COM – Dalam peninjauan yang dilakukan Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Barat (Sumbar) Audi Joinaldy pada Minggu (11/7/2021), dia mengatakan, Bandara Internasional Minangkabau (BIM) masih terus beroperasi. Kata dia, terdapat tujuh Flight masuk ke Sumbar (Sumbar) dan tujuh flight ke luar Sumbar.

Jadi outbound-inbound, totalnya hanya 14 untuk dua Kota yaitu, Jakarta dan Batam. Dia mengatakan, dari Jakarta sudah wajib PCR, bahkan pihaknya juga sudah cek orang-orang yang datang dari Jakarta disampling seratus persen penumpang. Sejauh ini, menurutnya hasil PCR mereka masih sesuai dengan aturan, artinya masih berlaku.

“Pemeriksaan di bandara BIM dilakukan dua lapis. Pertama validasi di depan, kemudian di dalam. Rata-rata, hanya dua tujuan yaitu Batam dan Jakarta,” katanya.

Di sisi lain, dia menyebutkan, ke Jawa dan dari Jawa sudah wajib PCR, sehingga relatif lebih terproteksi. Dari Batam, tambah Audy, menurut informasi warga dari sana juga wajib PCR. Tapi, perlu melakukan pengecekan terlebih dahulu. Kalau memang tes PCR-nya bermasalah atau sudah lewat tanggalnya, maka akan dilakukan pengecekan ulang.

“Di Bandara, karena pergerakkan tidak terlalu banyak, bisa dibilang relatif aman,” kata dia.

Selain itu, menurut Audi, tidak perlu dilakukan tes PCR lagi bagi penumpang yang datang ke BIM, sebab mereka yang sudah PCR dalam jangka waktu yang ditentukan 2×24 jam, jika harus dilakukan lagi, menurutnya itu akan mubazir. “Kalau dulu di BIM harus PCR, sebab dulu hanya pakai cek antibodi. Sementara PCR untuk meyakinkan seratus persen. Sebab yang paling valid saat ini adalah metode dengan PCR,” katanya. (*)

Exit mobile version