Kedua, melakukan operasi pasar dalam rangka menjaga keterjangkauan harga kebutuhan pokok di masyarakat selama bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri tahun 2023.
Ketiga, melakukan gerakan menanam satu juta cabe dengan membagikan bibit cabe di polybag. Tujuannya adalah untuk menggerakkan masyarakat memanfaatkan pekarangan untuk mencukupi kebutuhan keluarganya, dan meningkatkan perekonomian.
Terkait inflasi, Kepala Perwakilan BI Sumbar Wahyu Purnama, merekomendasikan pengendalian inflasi pada periode Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN) Idul Fitri 1444 Hijriah yaitu keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, serta memberikan subsidi harga beras yang bekerjasama dengan Bulog.
Sementara itu, Kepala Dinas Pangan Provinsi Sumbar, Efendi menyampaikan saran untuk memenuhi kebutuhan beras menjelang HBKN Tahun 2023, salah satunya adalah melakukan pembinaan intensif melalui Sekolah Lapang bagi para petani.
“Dengan Sekolah Lapang para petani akan belajar bagaimana cara merawat tanaman, mereka juga bisa berkonsultasi dengan para penyuluh pertanian.”
“Sekolah Lapang ini dilakukan melalui pelatihan tatap muka setiap dua minggu di lapangan hingga 14 kali,” ujarnya menjelaskan.
Mengenai jumlah stok beras, Kepala Perum Bulog Kanwil Sumbar, Sri Wulan Astuti, mengatakan total ketersediaan beras yang ada di Perum Bulog Kanwil Sumbar sebanyak 2.380 ton.
Hal tersebut cukup untuk menghadapi bulan Ramadhan dan Idul Fitri 2023, ia menginformasikan Kanwil Sumbar akan kedatangan beras luar negeri asal Thailand sebanyak 5 ribu ton. Dan akan datang komoditi daging kerbau sebanyak 13.400 kilogram. (rdr)