PADANG, RADARSUMBAR.COM – Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi mendukung pelaksanaan imunisasi polio tambahan (Crash Program Imunisasi Polio) pada bulan Februari 2023 bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan RI, sebagai upaya pencegahan kasus polio di Sumatera Barat.
“Adanya Kejadian Luar Biasa (KLB) kasus polio di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, harus kita jadikan pelajaran. Dinas Kesehatan Provinsi perlu menyiapkan langkah strategis, agar kasus yang sama tidak terjadi di Sumatera Barat,” tegas Mahyeldi saat menerima audiensi Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes RI, dr. Prima Yosephine di Istana Gubernuran, Jumat, (20/1/2023)
Berdasarkan risk assessment Kementerian Kesehatan, Provinsi Riau dan Provinsi Sumbar termasuk daerah beresiko tinggi terhadap penularan virus polio, ini perlu disikapi secara serius.
Tidak dapat dipungkiri, sejak awal masa pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan angka partisipasi imunisasi terhadap anak.
Untuk merangsang kembali minat dan kepercayaan masyarakat akan pentingnya imunisasi tentu tidak mudah, perlu sosialisasi secara masif, inilah yang menjadi tantangan pemerintah saat ini.
“Kegiatan crash program imunisasi polio ini perlu dilakukan, agar partisipasinya tingggi tentu Dinas Kesehatan Provinsi perlu melakukan advokasi dan sosialisasi bersama kabupaten/ kota kepada masyarakat secara masif,” terang Gubernur Mahyeldi.
Bersamaan dengan itu, Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes, dr. Prima Yosephine mengatakan, mengingat adanya kejadian luar biasa polio di Kabupaten Pidi Provinsi Aceh, penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) polio di Daereh itu sudah dilakukan intervensi dengan pelaksanaan sub PIN (Pekanan Imunisasi Nasional) polio di aceh dan juga di sumatera utara dengan 2 kali putaran.
“Untuk penanggulangan KLB polio di Aceh sudah dan berdasarkan risk assessment Provinsi Riau dan Provinsi Sumbar merupakan daerah beresiko tinggi terhadap penularan virus polio,” kata dr. Prima saat berbincang bersama gubenur.
Selain itu, dr. Prima menyebutkan berdasarkan rekomendasi ITAGI (Komite Penasehat Ahli Imunisasi Nasional) dan WHO, perlu dilaksanakan upaya untuk mencegah penularan virus polio dengan meningkatkan kekebalan (imunitas) terhadap virus polio dengan melaksanakan crash program imunisasi polio bagi anak usia 0 – 59 bulan. (rdr/mmc)