Seringkali waktu tempuh menjadi jauh lebih lama karena harus melewati jalur Sitinjau Lauik yang ekstrem dan sering terjadi longsor atau kecelakaan truk sehingga lalu lintas terhambat. Jalan tembus itu memangkas jarak menjadi hanya 52 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 30 menit.
Bagi Pesisir Selatan yang memiliki potensi perikanan laut, terbukanya jalan tembus tersebut akan membuka jalur ekonomi baru. Demikian juga halnya bagi Kabupaten Solok yang menjadi salah satu sentra sayur dan bawang di Sumbar.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Pesisir Selatan Mawardi Roska menyebut manfaat jalan itu secara ekonomi akan dirasakan langsung oleh masyarakat.
Pesisir Selatan yang tengah membangun sektor pariwisata juga diuntungkan dengan jalan tersebut karena wisatawan dari beberapa daerah di sekitar Solok akan semakin dekat bila ingin menikmati keindahan laut daerah itu. (rdr/ant)