PADANG, RADARSUMBAR.COM – Kapolda Sumbar, Irjen Pol Suharyono mengaku geram dengan banyaknya kabar terkait penculikan anak.
Meskipun info tersebut rata-rata hanya rekaan, tapi tindakan tersebut membuat orang nomor satu di Polda Sumbar ini naik pitam.
Saat dihubungi Radarsumbar.com, Jenderal Bintang Dua ini menyebut sudah menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi maraknya isu dan aksi penculikan tersebut, terutama terhadap para pelajar.
“Saya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan melakukan upaya antisipasi. Selain itu, kita juga sudah menyiapkan layanan call center dengan nomor 110 apabila terjadi hal yang mencurigakan di lingkungan sekitar kita,” tutur Kapolda.
Ditambahkannya, masyarakat diminta untuk tetap menjaga kondusifitas dan tidak terprovokasi dengan berita dan informasi hoaks karena bisa merugikan diri sendiri.
“Saya minta silakan informasikan kepada polisi apabila masyarakat mengetahui atau mendeteksi adanya hal tersebut. Semoga Sumbar tetap aman dan kondusif,” tutup Kapolda.
Sebelumnya, dua aksi percobaan penculikan terjadi pada dua daerah di Sumbar yakni Kota Padang dan Kabupaten Solok. Namun, kedua laporan tersebut hanya rekaan dari para korban.
Kejadian pertama di Padang, dimana siswi SDN 14 Gurun Laweh mengaku diculik dan diancam dengan senjata tajam oleh empat orang.
Ternyata, setelah ditelusuri polisi, itu hanya pengakuan siswi tersebut kepada gurunya agar tak dimarahi karena telat masuk sekolah.
Kejadian dua di Kabupaten Solok. Siswa kelas V SD mengaku dibawa kabur oleh empat orang lelaki dan dinaikkan ke dalam mobil di kawasan Gunung Talang.
Akhirnya, dia bebas setelah para pelaku tertidur di kawasan Salayo. Faktanya, siswa ini ternyata kabur dari rumah karena orangtuanya bertengkar. (rdr)