PADANG, RADARSUMBAR.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat (Sumbar) mencatat berdasarkan hasil long form sensus penduduk 2020 (LF SP 2020) angka kematian bayi di Sumbar mengalami penurunan mencapai hampir 50 persen.
Kepala BPS Sumbar Herum Fajarwati mengatakan angka kematian bayi di Sumbar menurun signifikan dari 30 per 1000 kelahiran hidup menjadi 16,35 per 1000 kelahiran hidup selama satu dekade terakhir.
Dijelaskannya, angka kematian bayi adalah kematian yang terjadi pada penduduk yang berumur 0-11 bulan atau kurang dari 1 tahun.
“Dalam rentang 50 tahun periode 1971-2022, penurunan Angka Kematian Bayi di Sumatera Barat hampir 50 Persen,” ujarnya, Senin (6/2/2023)
Ia menambahkan selama periode satu dekade, AKB atau Infant Mortality Rate (IMR) menurun signifikan dari 30 per 1000 kelahiran hidup pada Sensus Penduduk 2010 menjadi 16,35 per 1000 kelahiran hidup pada LF SP2020.
“Peningkatan persentase bayi yang mendapat imunisasi lengkap serta peningkatan rata-rata lama pemberian Air Susu Ibu (ASI) membuat bayi semakin mampu bertahan hidup,” ujarnya.
Ia menambahkan, angka kematian bayi di Sumatera Barat paling tinggi sebesar 26,18 per 1000 kelahiran hidup pada LF SP2020 berada di Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Sedangkan paling rendah berada di Kota Bukittinggi 12,06 per 1000 kelahiran hidup pada LF SP2020.
Sementara itu, Child Mortality Rate atau angka kematian anak 1-4 tahun sebesar 2,84 artinya terdapat sekitar 3 kematian anak umur 1-4 tahun selama satu tahun diantara 1000 kelahiran hidup.
Untuk Under 5 Mortality Rate atau angka kematian balita sebesar 19,19 artinya setiap 1000 balita Sumatera Barat, 19-20 diantaranya tidak berhasil mencapai umur tepat lima tahun. (rdr/mcpadang)