Ia menyebutkan saat ini jumlah WBP di Sumbar mencapai 6.000 orang yang terdiri dari narapidana serta tahanan, mayoritasnya adalah WBP beragama Islam.
Sejalan dengan hal tersebut, katanya, seluruh Kepala Lapas serta Rutan juga diinstruksikan untuk meningkatkan pengawasan pada malam hari khususnya saat ibadah berlangsung.
Ia mengatakan dalam pelaksanaan ibadah Taraweh para WBP akan diberikan akses ke masjid atau mushala yang berada di lingkungan Lapas.
“Karena dibukanya akses tersebut maka pengawasan juga harus ditingkatkan, agar potensi-potensi kerawanan serta ancaman bisa diantisipasi,” jelasnya.
Selain ibadah malam, lanjut Ali, masing-masing Lapas atau Rutan di Sumbar juga akan menggulirkan program pesantren Ramadhan terhadap para WBP masing-masing. (rdr/ant)